Dosen Itera Wakili Indonesia Konferensi Internasional MISNC 2025
- Hafiz Budi Firmansyah mewakili Indonesia dalam konferensi internasional MISNC 2025 di Spanyol
- Risetnya fokus pada analisis sentimen untuk respon bencana dan peran media sosial sebagai sumber data krisis
- Partisipasi aktif Hafiz menegaskan peneliti Indonesia mampu bersaing dan memberikan kontribusi di level global
Lampung Selatan, IDN Times - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan sivitas akademika Institut Teknologi Sumatera (Itera). Dosen Program Studi Teknik Informatika, Hafiz Budi Firmansyah, mewakili Indonesia dalam konferensi internasional Multidisciplinary International Social Networks Conference (MISNC) 2025 digelar di Oviedo, Spanyol, beberapa waktu lalu.
Konferensi bergengsi ini mempertemukan para peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai negara, di antaranya Spanyol, Prancis, Taiwan, Jepang, Finlandia, Polandia, Inggris, Skotlandia, Ekuador, Tiongkok, Thailand, hingga Indonesia. Mereka berdiskusi dan mempresentasikan hasil riset terkini seputar analisis jejaring sosial di berbagai bidang.
1. Usung riset analisis sentimen untuk respon bencana
Dalam forum tersebut, Hafiz mempresentasikan penelitiannya berjudul “Comparing Human and Machine-Labeled Sentiment Analysis for Disaster Response.” Riset ini menyoroti pentingnya pemanfaatan data media sosial untuk mempercepat respon kebencanaan.
Ia menjelaskan, penelitian ini membandingkan efektivitas pelabelan sentimen yang dilakukan manusia dengan mesin. "Hasilnya, pemahaman manusia terbukti mampu menangkap nuansa emosional dengan lebih baik dibandingkan alat otomatis, sehingga menghasilkan model klasifikasi yang lebih akurat dalam konteks bencana," jelas Hafiz, Rabu (10/9/2025).
2. Media sosial sebagai sumber data krisis
Menurut Hafiz, media sosial kini berperan penting dalam sistem peringatan dini maupun penanganan bencana. Informasi yang beredar di platform digital sering kali muncul lebih cepat daripada laporan resmi. Namun, validasi dan analisis yang tepat tetap dibutuhkan agar data yang terkumpul dapat diolah menjadi strategi tanggap darurat yang efektif.
"Media sosial sering menjadi sumber informasi pertama saat terjadi bencana. Namun, tantangannya adalah bagaimana memilah informasi tersebut secara cepat dan tepat. Penelitian ini diharapkan bisa membantu pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi tanggap darurat berbasis data,” terangnya.
3. Peneliti Indonesia mampu bersaing dan memberikan kontribusi di level global
Selain dipercaya sebagai pemakalah, Hafiz juga didaulat sebagai anggota Program Committee dalam konferensi MISNC 2025. Posisi ini menjadi bentuk pengakuan internasional atas kontribusinya dalam bidang crisis informatics dan analisis media sosial.
Partisipasi aktif Hafiz menegaskan peneliti Indonesia mampu bersaing dan memberikan kontribusi di level global, khususnya dalam pengembangan riset interdisipliner yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
