Juni 2023 Lampung Alami Inflasi 0,16 Persen, Ini Sorotan BI

Nilai itu lebih tinggi dibandingkan Mei 2023 alami deflasi

Bandar Lampung, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di setempat Juni 2023 tercatat mengalami inflasi 0,16 persen month to month (mtm). Nilai itu lebih tinggi dibandingkan periode Mei 2023 mengalami deflasi sebesar 0,07 persen (mtm) dan lebih rendah dari rata-rata inflasi Juni tiga tahun terakhir tercatat inflasi 0,51 persen (mtm).

Bahkan, tingkat inflasi IHK tersebut lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,14 persen (mtm) dan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatra sebesar 0,27 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi gabungan dua kota di Bandar Lampung dan Metro Juni 2023 tercatat sebesar 3,24 persen (yoy).

Inflasi itu lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 3,52 persen (yoy). Namun lebih tinggi dibandingkan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatra sebesar 2,71 persen (yoy).

Baca Juga: Inflasi Juni 2023 di Lampung 0,16 Persen, Ini Pemicunya

1. Pemicu inflasi Juni 2023

Juni 2023 Lampung Alami Inflasi 0,16 Persen, Ini Sorotan BIIlustrasi Pohon Cabai Rawit (Cengek) (IDN Times/Daruwaskita)

Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Irfan Farulian menjelaskan, dilihat dari sumbernya, inflasi Juni 2023 didorong peningkatan harga pada beberapa komoditas seperti cabai rawit, kopi bubuk, tarif jalan tol, telur ayam ras dan rokok kretek filter. Andil masing-masing komoditas itu terhadap inflasi sebesar 0,033 persen; 0,025 persen; 0,022 persen; 0,022 persen dan 0,019 persen.

Inflasi pada bulan laporan terutama disebabkan mulai berakhirnya periode panen cabai rawit di sentra produksi Lampung Selatan dan Pringsewu. Itu selaras kondisi iklim mulai memasuki masa peralihan musim.

Sementara itu, kenaikan harga kopi bubuk disebabkan hasil produksi kopi robusta pada masa panen (Juni-Agustus) yang tidak optimal. Itu dipicudampak dari siklus musim hujan lebih lama dan kemudian musim panas dengan suhu lebih tinggi.

"Kenaikan harga telur ayam ras pada Juni 2023 disebabkan adanya keterbatasan pasokan. Itu akibat pemotongan dini induk ayam petelur oleh pelaku usaha sebagai upaya untuk mengurangi beban kerugian pada bulan-bulan sebelumnya," jelasnya, Selasa (4/7/2023).

Sedangkan kenaikan harga tarif jalan tol sejalan adanya penyesuaian harga yang dilakukan oleh PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) resmi mengumumkan kenaikan tarif tol di Lampung untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) 25 Mei 2023 lalu.

2. Tertahan deflasi beberapa sektor

Juni 2023 Lampung Alami Inflasi 0,16 Persen, Ini Sorotan BIPertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel komitmen salurkan BBM tepat sasaran melalui Program Subsidi Tepat. (Dok. PPN Sumbagsel).

Irfan mengatakan, inflasi Lampung Juni 2023 tertahan deflasi pada sebagian komoditas, antara lain bensin, bawang merah, minyak goreng, obat dengan resep, dan popok bayi sekali pakai (diapers). Andil masing-masing sebesar -0,061 persen; -0,032 persen; -0,019 persen; -0,016 persen; dan -0,008 persen.

Penurunan harga bensin sejalan dengan penurunan harga dilakukan oleh PT Pertamina untuk Pertamax dan Pertamax Turbo dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Adapun penurunan harga bawang merah, minyak goreng, dan obat dengan resep dipengaruhi peningkatan pasokan.

"Ini sejalan dengan mulai masuknya periode panen bawang merah, kelapa sawit, serta mulai terealisasinya impor obat-obatan. Penurunan harga diapers sejalan dengan tren penurunan harga bahan baku pulp sejak Maret 2023," papar Irfan.

3. Risiko perlu dimitigasi

Juni 2023 Lampung Alami Inflasi 0,16 Persen, Ini Sorotan BIMinyak goreng subsidi MinyaKita kemasan satu liter, (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menurut Irfan, ke depan, KPBI Provinsi Lampung memprakirakan inflasi IHK gabungan kota di Provinsi Lampung akan mulai memasuki rentang sasaran inflasi 3±1% (yoy) pada Semester II tahun 2023. Oleh karena itu ada risiko-risiko perlu dimitigasi terbagi dalam tiga sektor yakni Inflasi Inti; Inflasi Volatile Food dan Inflasi Administered Prices (AP)

Inflasi Inti

  • Ekspektasi inflasi overshoot
  • Permintaan terakselerasi seiring dengan kenaikan UMP 2023
  • Daya beli masyarakat terpantau masih cukup rendah, berpotensi menyebabkan inflasi inti pada tingkat yang rendah dan tidak menguntungkan bagi pelaku usaha.

Volatile Food 

  • Risiko meningkatnya harga komoditas hortikultura pada periode tanam Juni-Juli 2023 dan November-Desember 2023
  • Risiko kenaikan harga minyak didorong tertahannya tendensi meningkat harga CPO dunia seiring dengan implementasi B35 di Indonesia dan pengetatan ekspor komoditas deforestasi EU
  • Penyalahgunaan subsidi MinyakKita
  • Pendistribusian beras di Lampung tidak merata akibat tingginya permintaan dari Pulau Jawa perlu dimitigasi dengan penguatan penetapan HET beras

Administered Prices

  • Kembali meningkatnya harga energi pada musim dingin akibat peningkatan permintaan global
  • Tingginya ketidakpastian supply energi Rusia dan perkembangan diversifikasi energi UE

4. NTP tumbuh 2,79 persen

Juni 2023 Lampung Alami Inflasi 0,16 Persen, Ini Sorotan BIPanen padi kelompok tani mitra binaan PTPN VII digelar di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (18/5/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

BI juga menganalisis Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung Juni 2023 tercatat sebesar 108,96. Nilai itu tumbuh 2,79 persen (mtm) dibandingkan 105,99 pada bulan sebelumnya.

Kenaikan NTP ini didorong oleh subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan Budidaya. Masing-masing sub sektor itu meningkat sebesar 1,36 persen (mtm); 5,96 persen (mtm), 4,06 persen (mtm), 2,01 persen (mtm) dan 1,75 persen (mtm).

"Ini sejalan dengan kenaikan harga acuan CPO dunia akibat sentimen dunia terhadap implementasi B35 di Indonesia. Meski NTP Provinsi Lampung secara umum tercatat di atas 100, NTP subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan Budidaya masih berada di bawah 100 yang tercatat masing-masing sebesar 99,81 dan 98,24," urai Irfan.

Baca Juga: Ini Prediksi dan Antisipasi Inflasi Semester II 2023 Lampung ala BI

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya