Sisi Unik Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni ITERA

Minyak sawit tak perlu konversi biodiesel

Lampung Selatan, IDN Times - Menjawab kebutuhan transportasi desa ramah lingkungan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi meluncurkan Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni. Mobil dengan nama Combustion Engine Palm Oil Vehicle (CEPOV) ITERA 1 ini dibuat Tim Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin ITERA memanfaatkan minyak nabati sebagai bahan bakar untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Mobil CEPOV ITERA-1 diluncurkan bersamaan dengan Sidang Terbuka Wisuda ke-10 ITERA, Sabtu (26/3/2022). Berikut IDN Times rangkum sisi menarik mobil

Baca Juga: Melongok Sustainable Salmon Center ITERA, Manfaatkan Energi Terbarukan

Minyak sawit murni dijadikan bahan bakar tidak harus melalui konversi menjadi biodesel

Sisi Unik Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni ITERAInstitut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi meluncurkan Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni, Sabtu (27/3/2022). (Dok ITERA).

Ketua Tim Pembuat CEPOV ITERA-1, Rico Aditia Prahmana menyampaikan, CEPOV ITERA-1 memiliki keistimiewaan dalam pemanfaatan minyak sawit nurni sebagai bahan bakar. Berdasarkan hasil uji Laboratorium Konversi Energi ITERA, mobil itu dapat menempuh jarak sejauh 10 km dalam setiap 1 liter bahan bakar minyak sawit murni yang digunakan.

Dalam proses produksinya, minyak sawit murni yang dijadikan bahan bakar tidak harus melalui konversi menjadi biodesel. Sehingga dapat menghemat biaya produksi. Pembuatan bahan bakar minyak sawit murni dilakukan melalui proses pengepresan biji sawit dan pemurnian berupa proses degumming untuk menghilangkan getah fosfolipid dan zat lain yang terbawa saat pengepresan.

"Berdasarkan perlakuan di laboratorium, 1 liter minyak sawit mentah atau CPO dapat menghasilkan sebanyak 800 mL atau 80 persen minyak sawit murni atau PPO," papar Rico.

Mampu beroperasi dengan kecepatan antara 20-50 km/jam

Sisi Unik Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni ITERAInstitut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi meluncurkan Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni, Sabtu (27/3/2022). (Dok ITERA).

Saat ini, CEPOV ITERA-1 yang telah selesai produksi tahap pertama atau full mekanik masih akan terus disempurnakan, hingga dapat benar-benar menjadi mobil desa ramah lingkungan dan sesuai kebutuhan. 

CEPOV ITERA-1 dirakit sejak November 2021 kerja sama antara ITERA dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Proyek itu dimotori oleh tim dosen Teknik Mesin ITERA terdiri dari Rico Aditia Prahmana, M.Sc sebagai ketua tim.

Personel lainnya, Lathifa Putri Afisna, M.Eng; T.M Indra Riayatsyah, M.Eng,Sc; Achmad Gusfahmi, M.Si, dan Hadi Teguh Yudistira, Ph.D. Sementara dari dosen ITERA didukung oleh Dr. Eng Iman Kartolaksono Reksowardojo (FTMD ITB) dan Dr. (FTI – ITB).

Mobil yang dibuat atas gagasan dari Rektor ITERA Prof Mitra Djamal dan Staf Ahli Rektor ITERA Prof Deny Juanda Puradimaja, tersebut dirancang sesuai kebutuhan aktivitas masyarakat desa sebagai mobil tangguh pengangkut hasil bumi. Mobil berjenis pikap dengan motor diesel berkapasitas 7.5 hp itu telah dimodifikasi ini, mampu beroperasi dengan kecepatan antara 20-50 km/jam.

Solusi pengembangan kendaraan berbahan bakar nonfosil yang lebih ramah lingkungan

Sisi Unik Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni ITERAInstitut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi meluncurkan Mobil Desa Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni, Sabtu (27/3/2022). (Dok ITERA).

Rektor ITERA, Prof Mitra Djamal meluncurkan karya ITERA tersebut. Secara simbolis, ia memotong pita dan mengendarai CEPOV ITERA-1 di hadapan para wisudawan dan tamu undangan.

“Mobil desa ramah lingkungan karya ITERA ini, menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat pedesaan yang kesulitan mengakses bahan bakar seperti solar atau bensin karena akses desa yang sulit dan minimnya pasokan bahan bakar,” ujar rektor.

Selain itu, menurut Mitra, CEPOV ITERA-1 juga menjadi solusi pengembangan kendaraan berbahan bakar nonfosil yang lebih ramah lingkungan. Ke depan ITERA akan terus mengembangkan mobil desa yang saat ini masih dalam tahap prototipe, dan memasarkannya dengan harga yang terjangkau ke desa-desa yang ada di Sumatera, diawali dengan desa di Lampung.

Mitra mengatakan,  ITERA juga akan melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memasarkan teknologi ini ke desa desa yang ada di Indonesia. Untuk saat ini teknologi ini sedang mencari investor dan dalam pengembagan tahap lanjut.

Baca Juga: Akhirnya Digelar Langsung, Ini Fakta Unik Wisuda ke-10 ITERA

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya