Tanah Lado Festival 2025: Ruang Kreativitas Sineas Muda Lampung

- Cinema Camp sebagai wadah berbagi pengalaman dan membangun jejaring bagi generasi muda Lampung.
- Festival dengan agenda beragam, termasuk seminar, praktik produksi, diskusi kreatif, pemutaran film, dan program Landscape Dokumenter.
- Puncak acara akan digelar pada 15 November 2025 di Dewan Kesenian Lampung dengan screening finalis dan malam penganugerahan film dokumenter terbaik.
Lampung Selatan, IDN Times - Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera (Itera) sukses menyelenggarakan Tanah Lado Festival 2025 pada 30–31 Agustus 2025. Mengusung tema “Daur Baur”, festival ini menjadi ruang pertemuan bagi sineas muda, pelajar, hingga komunitas kreatif melalui rangkaian kegiatan Cinema Camp di Kebun Raya Itera.
Perpaduan film dokumenter, edukasi, dan interaksi budaya menjadi inti dari festival yang telah dinanti para pelaku kreatif Lampung.
1. Wadah berbagi pengalaman sekaligus membangun jejaring

Program Director Tanah Lado Festival 2025, Miftahuddin, menjelaska, Cinema Camp bukan sekadar ajang menonton film, melainkan wadah berbagi pengalaman sekaligus membangun jejaring.
“Melalui Cinema Camp, kami ingin membuka ruang bagi generasi muda Lampung untuk berkreasi, belajar, dan membangun jejaring kreatif yang berkelanjutan,” kata Miftah, Rabu (3/9/2025).
2. Menghadirkan agenda beragam

Festival yang turut dibimbing oleh dosen DKV Itera, Wisnu Wijaya ini menghadirkan agenda beragam, mulai dari seminar, praktik produksi, diskusi kreatif, hingga pemutaran film. Hari pertama dibuka dengan sambutan pimpinan Itera, Kaprodi DKV, dan panitia, yang kemudian ditandai dengan penampilan musik tradisional Imasenik.
Peserta melanjutkan sesi seminar Basic Film Dokumenter bersama sutradara Yuda Kurniawan, pendiri Rekam Films sekaligus peraih Piala Citra FFI 2018. Malam harinya, film dokumenter “Roda-Roda Nada” karya Yuda Kurniawan diputar, mengangkat kisah musisi dangdut keliling di Jakarta Selatan.
Seusai pemutaran, Yuda menegaskan dangdut bukan hanya hiburan, melainkan sarana perjuangan dan persahabatan. Festival ini juga menampilkan karya sineas lokal melalui program Landscape Dokumenter, di antaranya film “Subardjo” karya Irwan Wahyudi yang menyuguhkan realitas sosial dengan pendekatan visual intim.
3. Puncak acara akan digelar 15 November 2025

Memasuki hari kedua, Miftah mengatakan peserta diajak mengikuti tur edukatif di Kebun Raya Itera serta mini games interaktif. Mereka juga mendapat kesempatan praktik produksi film pendek, proses editing, hingga presentasi karya.
Rangkaian Cinema Camp kemudian ditutup dengan dokumentasi bersama narasumber dan panitia. Selain Cinema Camp, Tanah Lado Festival 2025 juga menghadirkan kompetisi film dokumenter nasional.
Puncak acara akan digelar pada 15 November 2025 di Dewan Kesenian Lampung, dengan agenda screening finalis serta malam penganugerahan film dokumenter terbaik. Informasi lengkap mengenai kategori, persyaratan, dan pendaftaran kompetisi dapat diakses melalui laman resmi Tanah Lado Festival 2025.