Bingung Mau Makan Enak Apa? Yuk ke Paksi Kuliner PKOR Way Halim

Berbagai macam kuliner dan gelaran seni dan budaya Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Asosiasi Ekonomi Kreatif Nusantara (AEKEN) menggandeng Rumah Solusi selaku event organizer untuk membuat gelaran Pasar Kreatif dan Seni (PAKSI) Kuliner 2020 di area Pasar Kreatif & Seni PKOR Way Halim Bandar Lampung.

Mengusung tema "Kuliner Kreatif Tutup Tahun di Masa Pandemi Covid-19", diharapkan dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan semangat di sektor perekonomian bagi UMKM Kuliner yang berkolaborasi dengan sektor kesenian dan budaya Lampung. Khususnya Pasar Kreatif & Seni.

Kolaborasi kreatif ini menyajikan beberapa sesi konten acara yang berbeda setiap minggunya. Yuk simak apa saja gelaran acara yang ada di Paksi Kuliner ini.

1. Diharapkan menjadi tujuan wisata

Bingung Mau Makan Enak Apa? Yuk ke Paksi Kuliner PKOR Way HalimGerbang masuk menuju Paksi Kuliner di Pasar Kreatif & Seni PKOR Way Halim (IDN Times/Silviana)

Paksi Kuliner merupakan langkah awal untuk memperkenalkan Pasar Kratif & Seni di Kota Bandar Lampung. Menurut Hendro selaku event organizer dalam acara tersebut, kios-kios yanga ada di dalam pasar seni masih belum dikenal oleh masyarakat. “Kalau ke PKOR yang ramai itu justru di luar parkir sana. Padahal di sini ada kios-kios seni yang harapannya bisa jadi tujuan wisata masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap, acara Paksi Kuliner ini mampu menggaet minat masyarakat untuk berkunjung ke pusat kreativitas di Bandar Lampung. Saat ini sudah ada delapan stand kuliner yang mengisi acara akhir tahun ini.

”Sekarang kita buka secara bertahap dulu sambil memantau protokol kesehatan. Jadi gak sekaligus langsung masuk semua. Tapi nanti setelah ke isi semua ada sekitar 20 stand,” terang Hendro saat ditemui di acara Paksi Kuliner, Rabu (2/12/2020). 

2. Menyuguhkan tema berbeda setiap minggunya

Bingung Mau Makan Enak Apa? Yuk ke Paksi Kuliner PKOR Way HalimSuasan stand kuliner di Paksi Kuliner PKOR Way Halim, Bandar Lampung (IDN Times/Silviana)

Hendro menyampaikan, setiap minggunya akan ada tema yang berbeda di Paksi Kuliner. Caranya, mengundang berbagai komunitas di Lampung untuk memperkenalkan produk mereka di acara tersebut.

Pada minggu pertama dimulai dari Senin Bertanam yang menampilkan tanaman hias, bonsai, bibit buah dan sayur hidroponik. Khusus untuk Hidroponik diperkenalkan Aplikasi "Kang Sayur BDL"  yang akan membantu petani-petani dalam memasarkan sayur dan memudahkan ibu-ibu rumah tangga mencari sayur sehat tanpa pestisida.

Pada minggu kedua Seni Memasak yang akan menampilkan demo memasak oleh Chef Billy dari Unilever Food Solutions dan turut mengundang beberapa chef dari HORECA (hotel, resto dan cafe). Diperkenalkan pula kuliner unik dari Kedai Ayam Pejantan yang secara khusus menyajikan menu olahan ayam pejantan herbal.

Pada minggu ketiga Destinasi Wisata yang akan menampilkan potensi-potensi wisata Lampung dari wisata alam, taman hiburan, festival budaya, pasar seni dan banyak lainnya. “Puncak acara pada minggu keempat, fokus pada Pentas Seni dan Budaya Lampung diharapkan dapat semakin memeriahkan acara PAKSI Kuliner ini sampai penghujung akhir tahun 2020,” ujar Hendro.

Baca Juga: 7 Potret Terbaru PKOR Way Halim Kala Pandemik COVID-19

3. Menyediakan panggung pentas gratis

Bingung Mau Makan Enak Apa? Yuk ke Paksi Kuliner PKOR Way HalimSalah satu seniman pelukis yang mengisi kios di Pasar Seni dan Kreaif PKOR Way Halim, Bandar Lampung (IDN Times/Silviana)

Mulai pekan depan Paksi Kuliner akan dipadati dengan berbagai acara. Hendro menuturkan sudah ada band musik dan pameran foto yang akan memeriahkan acara tersebut.

“Di atas tanggal 5 (Desember) nanti panggungnya udah mulai diisi dengan salah satu band yang udah daftar. Jadi nanti kita jadwalkan band-band yang mau tampil ini secara bergantian. Para penari tradisional juga sudah ada mereka sudah berlatih,”jelasnya.

Menurut Hendro panggung seni ini disediakan untuk siapa saja yang ingin menampilkan atau mempromosikan grupnya. Namun Paksi Kuliner hanya menyediakan tempat saja tidak menyediakan alat musik bagi pemain band. “Untuk pameran foto juga akan diisi oleh seniman yang ada di sini. Nanti pengunjungnya di batasi karena kan di dalam ruangan jadi masuknya bergantian,”paparnya.

4. Transaksi akan menggunakan aplikasi

Bingung Mau Makan Enak Apa? Yuk ke Paksi Kuliner PKOR Way HalimPengunjung sedang membeli salah satu makanan di stand Paksi Kuliner (IDN Times/Silviana)

Seluruh stand serta pameran yang ada di Paksi Kuliner tidak ada biaya pendaftaran maupun tiket masuk bagi pengunjung. Namun untuk biaya kemanan dan kebersihan setiap stand kuliner dikenakan cash 20 persen pada transaksi penjualannya.

Selain itu Hendro juga menjelaskan, pekan depan akan mulai diberlakukan tranksasi non tunai menggunakan aplikasi genius dari BTPN. “Aplikasi ini diharapkan bisa membantu untuk mengakomodir pengunjung yang ada supaya transaksi itu bisa full online. Estimasi mungkin sabtu bisa ready. Karena sabtu sudah mulai pengaturan struktur acara lebih komplit sampe akhir tahun,” ujarnya.

Siti Syifa Zalia salah satu pemilik stan Raturu Coffe mengaku cukup terbantu dengan adanya acara Paksi Kuliner tersebut. Adanya penarikan cash sebesar 20 persen tersebut juga tak memberatkannya.

“Walaupun pengunjungnya nggak begitu banyak tapi setiap hari ada aja pasti yang beli. Terus durasi acaranya kan lama sekitar satu bulan jadi menurutku ya lumayan membantu sih,” jelasnya.

5. Pasar Kreatif & Seni belum dikenal masyarakat

Bingung Mau Makan Enak Apa? Yuk ke Paksi Kuliner PKOR Way HalimDeretan kios di Pasar Seni & Kreatif PKOR Way Halim, Bandar Lampung (IDn Times/Silviana)

Hendro berharap acara Paksi Kuliner ini bisa berjalan terus tak hanya sekadar acara-acara khusus saja. Sebab di dalam Pasar Seni tersebut terdapat sekitar 12 kios yang harus diramaikan sebagai dukungan terhadap kreativitas seniman Lampung. "Di dalam kios itu orang mikir harganya mahal, padahal enggak. Dari harga Rp5 ribu aja ada kok. Mereka itu seniman hebat semua loh," ujar Hendro. 

Salah satu pemilik kios kerajinan dari kulit, Andri Sugiarto tak menampik bahwa pasar kreatif dan seni di PKOR Way Halim memang tidak diketahui oleh masyarakat.Sejauh ini penjualannya meningkat justru dari penjualan online. Untuk pengunjung yang datang secara langsung ke pasar seni menurutnya hanya 0,5 persen.

“Warga Lampung ini nggak ada yang tau pasar seni. Karna pembukaanny juga pas pandemik jadi nggak koar-koar gitu kan. Makannya saya kalau ada yang beli jarang mau cod tapi saya suruh dateng langsung kesini biar mereka tau di sini ada pasar seni kreatif,”ujarnya.

Terkait festival Paksi Kuliner yang sedang berlangsung, Andri tak begitu berharap banyak mengingat pandemik ini orang lebih memilih belanja online. “Ya kalau sekarang belum ada pengaruhnya dari festival kuliner itu karena banyak yang takut juga kan mau keluar lagi  pandemik gini,”jelasnya.

Baca Juga: Lima Mie Ayam Legendaris di Bandar Lampung, Makan Nagih Terus

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya