Sepekan Kedepan, BMKG Ingatkan Hujan Lebat-Angin Kencang di Lampung

- Potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang akan terjadi selama sepekan di sejumlah wilayah Lampung
- Beberapa wilayah Lampung masih dalam fase puncak musim hujan selama Februari, imbauan untuk kesiapsiagaan wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi
- Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan peringatan terkait sistem drainase yang buruk
Lampung Selatan, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Lampung mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan kembali terjadi selama sepekan kedepan di sejumlah wilayah kabupaten/kota Lampung.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Meteorologi Lampung, Rudi Harianto mengatakan, potensi ini dikarenakan Siklon Tropis Vince dan Taliah menarik awan hujan mulai menjauh di wilayah Lampung.
"Beberapa hari terakhir, langit Lampung terasa lebih cerah dan angin berhembus lebih kencang, Tapi jangan lengah, dengan perginya kedua siklon ini, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih bisa kembali terjadi selama sepekan," ujarnya, Jumat (7/2/2025).
1. Sejumlah wilayah Lampung masih dalam fase puncak musim hujan

Berdasarkan analisis cuaca BMKG, Rudi menyampaikan, beberapa wilayah Lampung masih dalam fase puncak musim hujan selama Februari seperti sebagian Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, sebagian Lampung Timur, dan Lampung Selatan.
Untuk wilayah lainnya, puncak musim hujan telah lebih dahulu terjadi, seperti di wilayah barat Lampung pada November lalu, serta di sebagian besar wilayah lainnya pada Januari kemarin.
"Pemerintah kabupaten yang wilayahnya masih akan menjalani puncak musim hujan, agar bisa lebih memperhatikan kesiapsiagaan wilayahnya masing-masing, terutama di daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," imbaunya.
2. Imbau masyarakat dan pemerintah waspada potensi cuaca ekstrem

Lebih lanjut, masyarakat turut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu genangan air, jalanan licin, hingga pohon tumbang.
Selain itu, turut diwaspada potensi gelombang tinggi, terutama di perairan barat Lampung dan Selat Sunda bagian selatan yang diprediksi mengalami gelombang tinggi hingga 4 meter.
"Banjir yang terus berulang terutama saat musim hujan, adalah alarm bahwa sistem drainase di banyak wilayah perlu diperkuat terutama di wilayah yang padat penduduk seperti wilayah Bandar Lampung dan Pringsewu," ungkap Rudi.
3. Ingatkan perbaikan drainase

Rudi menambahkan, banjir bukan cuma soal curah hujan tinggi, tapi juga sistem drainase yang buruk. Oleh karenanya, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi memperbaiki saluran air, agar air hujan tidak lagi melumpuhkan kota.
Selain itu, normalisasi sungai juga menjadi langkah penting agar aliran air tidak tertahan akibat pendangkalan dan penyempitan.
"Tanpa tindakan nyata, genangan air akan terus menjadi masalah setiap kali hujan deras turun. Saatnya bersinergi antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak harus ikut menjaga sistem drainase, agar banjir tak lagi menjadi ancaman yang berulang," katanya.