Pemkot Balam Bakal Gelar Festival Budaya Nyambai Bayu Mei 2025

- Pemerintah Kota Bandar Lampung akan menggelar Festival Budaya Nyambai Bayu sebagai pengganti Festival Blangiran yang tertunda.
- Penundaan Festival Blangiran disebabkan oleh jadwal pelantikan dan pendidikan pimpinan daerah, sehingga digantikan dengan tradisi Nyambai Bayu.
- Festival ini bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal, memperkenalkan tradisi Lampung kepada generasi muda, serta menjadi daya tarik wisata budaya bagi masyarakat luas.
Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pariwisata akan menggelar Festival Budaya Nyambai Bayu (lempar selendang).
Kepala Dinas Pariwisata Bandar Lampung, Adiansyah mengatakan awalnya ingin menggelar festival tradisi Belangiran, yaitu ritual pembersihan diri yang biasanya dilakukan menjelang bulan Ramadan.
"Namun, karena adanya jadwal pelantikan dan pendidikan pimpinan daerah, pelaksanaan festival mengalami penundaan," katanya, Senin (17/2/2025).
1. Pengganti Blangiran

Adiansyah menjelaskan, perubahan tersebut dikarenakan adanya jadwal pelantikan kepala daerah. Sehingga Festival Blangiran yang direncanakan menjelang Ramadhan tidak dapat dilaksanakan.
"Akibatnya, Blangiran tidak dapat dilaksanakan sesuai waktunya, sehingga panitia memutuskan untuk menggantinya dengan tradisi Nyambai Bayu," ujarnya.
2. Upaya melestarikan kearifan lokal

Adiansyah menyampaikan, festival ini merupakan bagian dari upaya melestarikan kearifan lokal serta memperkenalkan tradisi Lampung kepada generasi muda.
"Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi budaya bagi masyarakat, khususnya generasi muda agar tetap menjaga dan melestarikan warisan leluhur," ujarnya.
3. Sekilas tentang Nyambai Bayu

Nyambai Bayu merupakan tradisi budaya khas masyarakat Lampung, khususnya dalam acara muda-mudi setelah perayaan besar. Dalam tradisi ini, para pemuda dan pemudi akan saling memberikan selendang laki-laki kepada perempuan dan sebaliknya.
Nantinya, ketika musik berhenti, peserta yang tengah memegang selendang akan mendapatkan "hukuman" tertentu sebagai bagian dari permainan.
Selain menjadi ajang hiburan dan kebersamaan, Nyambai Bayu juga berfungsi sebagai wadah pertemuan sosial bagi generasi muda, bahkan sering kali menjadi kesempatan bagi mereka untuk menemukan pasangan hidup.
"Festival ini akan melibatkan muda-mudi dari berbagai daerah di Lampung dan diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya bagi masyarakat luas," tutur Adiansyah.