Pemkab Lamsel Buka Pelatihan Barista, Waitress, hingga Komputer

- Pemkab Lamsel meluncurkan program pelatihan barista, waitress, dan komputer untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah.
- Program ini menjembatani keterampilan tenaga kerja dan diharapkan dapat menekan angka pengangguran serta mengurangi kemiskinan.
- Kepala Disnakertrans Lampung Selatan menegaskan pentingnya tenaga kerja kompeten dalam menghadapi perkembangan sektor pariwisata yang membuka peluang kerja baru.
Lampung Selatan, IDN Times – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah. Upaya itu diwujudkan dengan meluncurkan program pelatihan keterampilan kerja di tiga bidang sekaligus, yakni barista, waitress, dan komputer.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kemasyarakatan, Yanny Munarwaty mengatakan, program pelatihan digelar mencakup pelatihan komputer selama satu bulan di BLK Kalianda dengan 16 peserta.
Selain itu, pelatihan barista dilaksanakan pada 21–26 September 2025 dengan 30 peserta, sementara pelatihan waitress berlangsung 29 September–3 Oktober 2025 dengan 20 peserta di Aula Rimau. Total peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai 66 orang.
1. Sebagai wadah asah keterampilan tenaga kerja

Yanny menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara Disnakertrans, UPTD BLK Kalianda, dan LPK Institut Harapan Bangsa. Ia menekankan bahwa program ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan langkah nyata dalam mencetak tenaga kerja profesional di Lampung Selatan.
“Pelatihan ini menjembatani keterampilan tenaga kerja. Jika konsisten dilakukan, Kabupaten Lampung Selatan akan melahirkan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ujarnya.
Pihaknya berharap, melalui program ini Pemkab Lamsel mampu menekan angka pengangguran, mengurangi kemiskinan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengutamakan peningkatan.
2. Pentingnya tenaga kerja kompeten

Kepala Disnakertrans Lampung Selatan, Badruzzaman menegaskan, kebutuhan tenaga kerja dengan keterampilan digital maupun pelayanan semakin meningkat seiring berkembangnya sektor pariwisata.
“Perkembangan pariwisata membuka peluang kerja baru. Oleh karena itu, diperlukan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing,” jelasnya.
3. Warga berharap dapat mengasah keterampilan dan dapat pekerjaan

Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari masyarakat. Salah satunya datang dari Sunggarwati (59), warga Sidomulyo yang mengantar cucunya penyandang disabilitas untuk ikut serta dalam pelatihan.
"Saya berharap cucu saya yang baru lulus bisa segera mendapatkan pekerjaan melalui keterampilan yang diperoleh di sini,” katanya penuh harap.