Pekan Menyusui Dunia, AIMI Lampung: Menyusui Perlu Dipromosikan

- Tidak semua ibu tahu, mau, dan mampu menyusui
- AIMI Daerah Lampung melakukan kampanye menyusui di Car Free Day Tugu Adipura
- Upi berharap pemerintah mendukung ibu menyusui melalui kebijakan yang berpihak pada mereka
Bandar Lampung, IDN Times - Banyak orang bilang menyusui sejatinya merupakan kodrat semua perempuan. Hal itu dikarenakan perempuan memiliki kelenjar susu yang dapat mengeluarkan ASI.
Tapi tahukah kamu, ternyata tidak semua perempuan bahkan ibu mampu, mau, atau tahu untuk menyusui. Hal ini dikatakan oleh Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Lampung, Upi Fitriyanti, Senin (12/8/2024).
Merujuk hal itu Upi mengatakan, menyusui sangat penting untuk dipromosikan, kepada perempuan maupun laki-laki agar pengetahuan tentang menyusui dan pentingnya ASI bagi anak dapat diketahui secara luas.
“Selama ini kita berpikir menyusui itu kodrat perempuan jadi perempuan pasti otomatis bisa menyusui. Padahal kenyataannya tidak semua ibu tahu, mau dan mampu untuk menyusui sehingga butuh untuk dipromosikan secara masif,” katanya.
1. Kampanye menyusui dan kesehatan di Tugu Adipura Bandar Lampung

Itulah yang dilakukan AIMI Daerah Lampung. Upi menyampaikan, bersama PKBI Lampung, Dompet Dhuafa Lampung dan Lampung Menggendong, AIMI Lampung melakukan kegiatan kampanye menyusui dan kesehatan di Pekan Menyusui Dunia.
“Minggu (11/8/2024) kemarin kita lakukan kampanye menyusui di Car Free Day Tugu Adipura. Ada banyak banget kegiatan kita mulai pemberian konseling menyusui, konsultasi kesehatan, praktik dan edukasi menggendong, sampai konsultasi zakat, infak, sedekah dan wakaf,” jelasnya.
Ia berharap, kegiatan ini akan semakin banyak masyarakat yang memberikan dukungan kepada ibu menyusui. Melalui kolaborasi bersama Dompet Dhuafa juga, Upi berharap lembaga amil zakat ini dapat mendukung ibu menyusui melalui programnya.
2. Menyusui perlu didukung secara hukum

Sementara untuk pemerintah, Upi berharap pemerintah bisa mendukung ibu menyusui melalui kebijakan yang berpihak pada mereka. Karena kebijakan ini nantinya akan membantu dalam berkegiatan sehari-hari termasuk tempat kerja.
“Menyusui juga butuh perlindungan melalui peraturan dan kebijakan yang memberikan perlindungan hukum kepada ibu yang menyusui dan anak yang menyusu sehingga bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan sampai kapanpun,” tuturnya.
Ia pun mendorong semua pihak agar bisa memberikan dukungan menyusui sehingga ibu dan anak dapat mendapatkan hak-haknya agar dapat menyusui dengan tenang dan nyaman.
3. Pemangku kepentingan wajib pastikan implementasi 1.000 hari pertama kehidupan

Upi menambahkan, kampanye ini juga bertujuan agar semakin banyak keterlibatan semua pihak sehingga dukungan dan perlindungan menyusui lebih komprehensif ditengah-tengah masyarakat.
“Kita juga mendorong semua pihak khususnya pemangku kepentingan agar dapat memastikan implementasi 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK) menjadi memontum bagi ibu dan anak mendapatkan hak dasar,” ujarnya.
Ia juga meminta agar pemangku kepentingan bisa mempersiapkan langkah-langkah strategis, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan agar bisa membantu ibu dan anak mendapatkan haknya untuk menyusui dan menyusu.
"AIMI Lampung berharap perayaan Pekan Menyusui Dunia setiap tahunnya di awal bulan Agustus itu bukan hanya kegiatan formalitas tapi juga menjadi momentum untuk refleksi dan memperkaya gagasan untuk perbaikan dan peningkatan dukungan menyusui,” jelasnya.