Keji! Bapak dan Dua Anak Kandung di Lamteng Bunuh Anak Sulung di Dapur

Tiga pelaku tersulut emosi karena apa?

Lampung Tengah, IDN Times - Kasus pembunuhan keji terjadi di Kabupaten Lampung Tengah. Tepatnya di Dusun Pulaukangkung,  Kampung Rengas, Kecamatan Bekri.

Kasus ini melibatkan bapak kandung bersama dua putranya. Korban yang dibunuh adalah anak sulung. Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevie Sanjaya, mengatakan Tekab 308 Polres Lampung Tengah sudah menangkap ketiga pelaku.

Tiga pelaku itu adalah, Sahri (65) ayah kandung dan kedua adik kandung korban masing-masing Deni Irawan (31) dan Riswan Efendi (27). Polisi juga mengamankan barang bukti kayu balok, celana pendek, seprai, dan senjata tajam.

Korban residivis aniaya ibu kandung

Keji! Bapak dan Dua Anak Kandung di Lamteng Bunuh Anak Sulung di DapurKapolres Lampung Tengah (tengah) AKBP Doffie Fahlevie Sanjaya menggelar konferensi pers kasus pembunuhan melibatkan tiga tersangka. (IDN Times/Istimewa).

Doffie mengatakan, kasus pembunuhan ini terjadi 24 Maret 2022 lalu. Korban bernama Firman Firdaus usia 36 tahun.

Korban, adalah residivis yang sering menganiaya ibu kandungnya. Lantaran perilaku korban meresahkan anggota keluarga, bapak dan kedua adik naik pitam.

"Bapak dan kedua adiknya tak terima. Mereka lalu mengeroyok korban hingga meninggal dunia," ungkap kapolres.

Kronologi pembunuhan

Keji! Bapak dan Dua Anak Kandung di Lamteng Bunuh Anak Sulung di DapurPixabay.com/Clker-Free-Vector-Images

Kasatreskim Polres Lampung Tengah, AKP Edi Qorinas mengungkapkan, kronologi terungkapnya kasus ini bukan dari laporan masyarakat. Namun ada informasi korban meninggal tidak wajar.

Saat kejadian bertempat Dusun VII Kampung Rengas Kecamatan Bekri 24 Maret 2022 lalu, korban hendak makan di rumah Ibunya. Korban melihat lauk yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkanya. Memudian meja dan piring ditumpah ke lantai oleh korban.

Kemudian korban mendatangani ibunya bernama Nur Aminah. Lalu korban mendorong ibunya hingga jatuh.

Mendengar adanya keributan tersebut, sang adik Deni Irawan (pelaku) masuk ke dalam dapur. Saat masuk ke dalam dapur Deni melihat sang ibu sudah jatuh di lantai dalam kondisi lemas dan tidak berdaya.

"Melihat kejadian tersebut ia (pelaku) langsung berlari dan memukul korban menggunakan kayu hingga korban terjatuh. Saat korban terjatuh tiba-tiba datang Riswan Efendi (pelaku). Keduanya merupakan adik kandung korban," jelas Edi.

Baca Juga: Asyik Pakai Sabu di Kamar Rumah, Sejoli asal Lamteng Ditangkap Polisi

Pelaku bilang ke warga, korban terjatuh dari tower

Keji! Bapak dan Dua Anak Kandung di Lamteng Bunuh Anak Sulung di DapurSumber Gambar: kitzindonesia.wordpress.com

Edi menambahkan, kedua pelaku langsung memegang korban. Saat korban didekap oleh Riswan, Deni langsung menjerat leher korban dengan dibantu oleh Sahri sang ayah mengikat kedua tangan korban menggunakan tali tambang ditemukanya di dapur.

Tali tambang tersebut diikatkan di leher menyambung kedua tangan korban hingga korban berposisi tengkurap dengan leher dan tangan terikat kebelakang. Setelah itu, Deni kembali memukul korban menggunakan kayu dan membenturkan kepala korban ke lantai hingga korban meninggal dunia.

Setelah korban meninggal dunia, Deni menariknya ke kamar mandi untuk dibersihkan darah yang membekas di bagian kepala korban. Setelah itu, Deni meminta warga untuk menyiarkannya di masjid ada kabar duka korban meninggal dunia karena terjatuh dari tower.

Karena ada kejanggalan kematian korban, pihak Polres lakukan penyelidikan. "Dan benar bahwa korban memang  dibunuh oleh adik adiknya dan ayahnya. Kita akan jerat pelaku dengan pasal 338 dan 170 ancaman 20 tahun penjara," tegas Edi.

Kapolres bilang kasus bikin geger

Keji! Bapak dan Dua Anak Kandung di Lamteng Bunuh Anak Sulung di Dapurhalt.org

Terkait kasus pembunuhan yang terjadi, menurut Doffie cukup menggegerkan. Itu lantaran, tersangka masih ada hubungan darah dengan korban. 

Lantaran sudah tak tahan melihat kelakuan korban, tiga tersangka pun tak mampu menahan emosi. "Temperamen korban sangat kasar pada Ibunya. Sudah sering diperlakukan kasar. Bahkan sampai di tampar oleh Korban, padahal itu Ibu kandungnya sendiri," papar kapolres .

Kendati demikian menurut Doffie, sebagai penegak hukum pihaknya wajib menjalankan proses hukum. "Kita ketahui, pelaku sudah gak tahan lihat Ibunya diperlakukan tidak baik dan kasar oleh korban," jelasnya.

Imbau warga tak main hakim sendiri

Keji! Bapak dan Dua Anak Kandung di Lamteng Bunuh Anak Sulung di DapurIlustrasi

Terkait kasus pembunuhan melibatkan anggota keluarga, Doffie mengimbau kepada masyarakat tidak main hakim sendiri. "Apapun bentuknya itu (pembunuhan) tidak dibenarkan," tegasnya.

"Dalam melakukan sesuatu seperti kasus ini, kita melihat sangat miris. Hendaknya bila ada apa apa di kampung itu Babinkabtimas dan Babinsa bisa dimintai pertolongan hukum," tegasnya.

Baca Juga: Digeledah lalu Kabur, Pengedar Sabu Nekat Berenang ke Tengah Danau

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya