Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi hujan. (Pexels.com/Nur Andi Ravsanjani Gusma)
Ilustrasi hujan. (Pexels.com/Nur Andi Ravsanjani Gusma)

Intinya sih...

  • Bibit siklon tropis 93S terpantau di Samudra Hindia barat Lampung, dapat memicu hujan lebat dan angin kencang.

  • Kelembapan udara tinggi dalam tiga hari ke depan, berkisar 50–90 persen pada lapisan 850–500 mb, memperbesar potensi hujan lebat.

  • BMKG mengimbau masyarakat Lampung untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Raden Intan memperingatkan masyarakat Lampung untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat beberapa hari ke depan.

Prakirawan BMKG Raden Intan, Iqbal Arif Pangestu, menjelaskan kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai dinamika atmosfer, baik skala global maupun lokal.

Ia mengatakan saat ini Dipole Mode dan Madden Julian Oscillation (MJO) sedang aktif. Dua fenomena atmosfer global tersebut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Lampung.

“Selain itu, gelombang ekuator Rossby juga terpantau aktif sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat,” katanya, Kamis (11/9/2025).

1. Bibit siklon tropis

Ilustrasi hujan. (Pexels.com/Kaique Rocha)

Tak hanya faktor global, Iqbal menyampaikan kondisi cuaca di Lampung juga dipengaruhi bibit siklon tropis 93S yang terpantau di Samudra Hindia barat Lampung. Ia menyebut, fenomena ini dapat memicu peningkatan curah hujan dan angin kencang di sekitarnya.

“Perairan Lampung saat ini juga mengalami penghangatan suhu muka laut yang bisa meningkatkan proses penguapan, sehingga massa uap air di atmosfer makin bertambah,” tambah Iqbal.

2. Kelembapan udara tinggi

Ilustrasi cuaca mendung. (Pexels.com/Guilherme Rossi)

Berdasarkan data BMKG, Iqbal menyebut kelembapan udara di Lampung dalam tiga hari ke depan masih cukup signifikan, berkisar 50–90 persen pada lapisan 850–500 mb. Kondisi ini semakin memperbesar potensi hujan lebat.

“Hasil analisis skala lokal menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif akibat labilitas atmosfer yang kuat di wilayah Lampung,” jelasnya.

3. Warga diminta tetap waspada

Penyelematan oleh tim gabungan di Lampung Barat. (IDN Times/istimewa)

BMKG mengimbau masyarakat Lampung untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, maupun petir.

"Kondisi seperti ini berpotensi memicu banjir, genangan, dan tanah longsor di wilayah rawan," imbaunya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team