Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KPA Bandar Lampung Terima 77 Pengaduan Kasus Anak di 2024

Komisi Perlindungan Anak (KPA) Bandar Lampung saat konferensi pers. (IDN Times/Muhaimin)

Bandar Lampung, IDN Times – Komisi Perlindungan Anak (KPA) Bandar Lampung mencatat sebanyak 77 pengaduan terkait kasus anak sepanjang tahun 2024.

Ketua KPA Bandar Lampung, Ahmad Apriliandi menyebutkan, kasus tertinggi berasal dari sektor pendidikan dengan 29 kasus terkait PPDB dan penahanan ijazah siswa.

“Kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya akses pendidikan yang adil untuk anak-anak. Selain itu, ada dua pengaduan terkait pencabulan yang saat ini kami koordinasikan dengan stakeholder terkait,” ungkapnya, Selasa (31/12/2024).

1. 235 kasus dalam 5 tahun terakhir

ilustrasi orangtua berbicara kepada anak (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Dalam lima tahun terakhir, KPA Bandar Lampung menangani total 235 kasus, dimana pada tahun 2020 terdapat 26 kasus, 2021 34 kasus, 2022 48 kasus, 2023 50 kasus dan 2024 77 kasus.

Ahmad menjelaskan jenis kasus terbanyak adalah pencabulan, disusul kasus pendidikan, sengketa anak, kekerasan fisik, bullying, hingga kenakalan remaja.

“Kami juga mencatat 32 kasus kekerasan fisik dan seksual terhadap anak dalam lima tahun terakhir. Sebagian besar kasus ini kami tangani melalui konsultasi dan kerja sama lintas sektor,” ujarnya.

2. Kerja sama dengan stakeholder

ilustrasi kerjasama (unsplash.com/Rock Staar)

Untuk menangani kasus yang semakin kompleks, KPA Bandar Lampung menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti kepolisian, UPTD PPA, kejaksaan, dan Balai Pemasyarakatan (Bapas).

“Kami sudah melakukan MoU dengan berbagai lembaga untuk percepatan penanganan kasus, sekaligus memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan yang memadai,” jelas Ahmad.

3. Kesadaran masyarakat meningkat

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Võ Văn Tiến)

Komisioner Pemantauan Hak Anak Komnas PA Bandar Lampung, Ahmad Yani, menyoroti naiknya jumlah pengaduan juga disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kekerasan anak.

“Dulu, beberapa tindakan mungkin dianggap wajar, tapi sekarang masyarakat sudah lebih memahami bahwa itu termasuk kekerasan atau pelecehan. Harapan kami, angka kekerasan terhadap anak di Bandar Lampung tidak terus meningkat,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhaimin Abdullah
Hafidz Trijatnika
Muhaimin Abdullah
EditorMuhaimin Abdullah
Follow Us