Data Korupsi di Lampung Merajalela, Paslon Arinal: Butuh Ketauladanan

Bandar Lampung, IDN Times - Ketauladanan pemimpin hingga pembagian hak insentif aparatur pemerintahan menjadi strategi paslon Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi dan Sutono dalam menanggulangi permaslahan korupsi.
Menurut data ICW 2023, Provinsi Lampung terdapat 27 kasus korupsi dengan kerugian keuangan negara sebesar Rp76,2 miliar meliputi jenis kasus suap menyuap dan pungutan liar
Data juga menunjukkan tren korupsi meningkat pada sektor desa periode 2016-2023, dengan kepala desa merupakan tersangka korupsi terbanyak pada nomor 3.
Terkait permasalahan ini, Calon Gubernur Arinal menyebutkan, Lampung merupakan salah satu provinsi yang mendapatkan penghargaan langsung dari KPK. Ini seiring keberadaan satu desa bebas korupsi di daerah Way Ratai, Kabupaten Pesawaran.
Menurutnya, persoalan korupsi mulai tingkat provinsi, kabupaten, hingga desa dapat ditanggulangi dengan kehadiran sosok pemimpin yang memberikan ketauladanan.
"Kalau pemimpin tidak melakukan hal-hal negatif yang tidak memberikan kesempatan, atau mengajak melakukan cara-cara yang bertentangan dengan hukum dan agama. Insyaallah, ini tidak akan terjadi," katanya.
Hal tersebut diklaim telah dicontohkan Arinal semasa menjabat gubernur Lampung periode 2019-2024, dengan memberikan hak-hak insentif bagi aparatur pemerintahan.
"Insentif ini yang formal, insentif yang diakui oleh hukum, supaya tidak melakukan hal-hal. Terutama aparatur pemerintahan, termasuk kepala desa atau pimpinan-pimpinan yang lainnya," ucapnya.
Selain itu, peningkatan ekonomi kerakyatan juga perlu ditingkatkan guna menunjang kesejahteraan para pelaksanaan pemerintahan.
"Baik aparatur negara berkaitan keamanan, termasuk masyarakat yang ada di tingkat kabupaten, provinsi," katanya.
Sementara sang calon wakil gubernur, Sutono menambahkan, paslon Ardjuno akan memperbaiki tata kelola pemerintahan di Provinsi Lampung.
"Tata kelola pemerintahan, kita ardjuno ingin mengikis habis korupsi, dimulai dari kita kita harus transparan," tambahnya.