Deteksi Bibit Siklon Tropis, Pemprov Lampung Perkuat Mitigasi Bencana

- Pembaruan Informasi cepat, petakan kelompok rentan
- Aplikasikan teknologi modifikasi cuaca
- Kesiapsiagaan daerah terdampak
Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung merespons perkembangan kemunculan dua bibit siklon tropis berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah Sumatra bagian selatan (Sumbagsel).
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela mengatakan, fokus utama pemerintah daerah ialah memprioritaskan keselamatan warga, dengan mempercepat upaya mitigasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
"Paling utama adalah prioritas keselamatan warga. Ini tergantung bagaimana sistem kita kuat dalam mitigasi risiko bencana," ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
1. Pembaruan Informasi cepat, petakan kelompok rentan

Jihan menyampaikan, penekanan langkah mitigasi pemerintah daerah mulai dari pembaruan Informasi cepat. Menurutnya, semua aplikasi kebencanaan Pemprov Lampung diintegrasikan ke dalam platform Lampung Inn, untuk pembaruan dan sosialisasi informasi secara berkala.
Kemudian mengedukasi para kelompok rentan melalui pemetaan kepada masyarakat. Terutama warga bermukim di daerah pesisir, aliran sungai, dan kelompok rentan untuk memastikan memiliki kesiapan dan responsif terhadap tanda-tanda bencana.
"Pemprov Lampung memastikan upaya mitigasi terus diperkuat, untuk meminimalisir risiko bencana dan memastikan masyarakat siap menghadapi segala kemungkinan," katanya.
2. Aplikasikan teknologi modifikasi cuaca

Mitigasi juga ditekankan terhadap teknologi modifikasi cuaca (TMC). Jihan mengatakan, BPBD Provinsi Lampung telah berkoordinasi dengan instansi nasional, untuk memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca guna memecah awan.
Terutama menjelang perkiraan puncak musim penghujan pada Januari 2026 mendatangkan. Menurutnya, BPBD sejauh ini mencatat efektivitas TMC di Lampung pada Januari 2025 mencapai hampir 90 persen.
"Dinas PSDA Provinsi Lampung juga melaporkan telah melaksanakan berbagai kegiatan perlindungan di wilayah rawan banjir seperti di Kabupaten Tanggamus dan Pesawaran, termasuk pembangunan tanggul dan bronjong untuk menahan luapan air yang dapat mengganggu pemukiman dan pertanian," ucapnya.
3. Kesiapsiagaan daerah terdampak

Selaras upaya mitigasi tersebut, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal turut meminta seluruh jajaran pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut. Terutama di daerah terdampak seperti Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesawaran.
"Segera mempersiapkan dan menempatkan alat-alat berat di titik-titik rawan banjir dan longsor, agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat apabila terjadi situasi darurat.” katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan Pemprov Lampung akan terus melakukan pemantauan intensif bersama BMKG dan BPBD, serta memastikan jalur komunikasi hingga tingkat camat dan aparat desa berjalan lancar. "Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dan seluruh pihak harus bergerak cepat, tepat, dan terkoordinasi,” imbuh gubernur.


















