Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPS Catat Inflasi Lampung 0,16 Persen di September 2025

ilustrasi inflasi (pexels.com/kaboompics)
ilustrasi inflasi (pexels.com/kaboompics)
Intinya sih...
  • Cabai merah hingga daging ayam ras jadi pendorong inflasi
    • Inflasi bulanan tertinggi pada Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
    • 5 komoditas utama penyumbang inflasi bulanan
    • Komoditas penahan laju inflasi terbesar
    • Inflasi tahunan didorong makanan dan emas perhiasan
      • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi terbesar
      • Lima komoditas penyumbang inflasi tahunan tertinggiLimakomoditas penahan inflasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) sebesar 0,16 persen pada September 2025.

Statistisi Ahli Madya BPS Lampung, Nila Fridhowati mengatakan secara tahunan atau year on year (yoy), inflasi tercatat 1,17 persen, lebih rendah dibandingkan September 2024 yang mencapai 2,16 persen.

“Inflasi bulan ini lebih tinggi dibandingkan September tahun sebelumnya yang hanya 0,05 persen,” ujarnya, Selasa (2/10/2025).

1. Cabai merah hingga daging ayam ras jadi pendorong inflasi

Penampakan jualan bumbu dapur di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung jelang Ramadan 2025. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Penampakan jualan bumbu dapur di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung jelang Ramadan 2025. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Nila menjelaskan, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan kenaikan 1,18 persen dan andil 0,08 persen.

"Sebaliknya, deflasi terdalam tercatat pada kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya sebesar 0,99 persen," ungkap Nila.

Adapun lima komoditas utama penyumbang inflasi bulanan, yaitu:

  • Cabai Merah (0,13 persen)
  • Daging Ayam Ras (0,12 persen)
  • Emas Perhiasan (0,05 persen)
  • Salak (0,03 persen)
  • Deodoran (0,02 persen)

Sedangkan komoditas penahan laju inflasi terbesar adalah:

  • Bawang Merah (-0,26 persen)
  • Vitamin (-0,03 persen)
  • Tomat (-0,03 persen)
  • Makanan Hewan Peliharaan (-0,02 persen)
  • Susu Cair Kemasan (-0,02 persen).

2. Inflasi tahunan didorong makanan dan emas perhiasan

ilustrasi investasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)
ilustrasi investasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi terbesar yakni 1,65 persen dengan inflasi 5,02 persen.

"Namun, deflasi terdalam dicatat kelompok Pendidikan sebesar 18,20 persen dengan andil -1,23 persen," beber Nila.

Lima komoditas penyumbang inflasi tahunan tertinggi:

  • Bawang Merah
  • Emas Perhiasan
  • Cabai Merah
  • Beras
  • Daging Ayam Ras
  • Sedangkan lima penahan inflasi:
  • Sekolah Menengah Atas
  • Sekolah Menengah Pertama
  • Bawang Putih
  • Bensin
  • Cumi-cumi.

3. Lampung Timur tertinggi, terendah Bandar Lampung

ilustrasi inflasi (pexels.com/Khancit Khirisutchalual)
ilustrasi inflasi (pexels.com/Khancit Khirisutchalual)

BPS juga mencatat, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Lampung Timur sebesar 2,44 persen, sedangkan terendah di Kota Bandar Lampung hanya 0,37 persen.

"Untuk inflasi bulanan, tertinggi tercatat di Kota Metro (0,39 persen), sedangkan deflasi terdalam di Mesuji (-0,42 persen)," jelas Nila.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Bupati Lampung Selatan Ingatkan Anggota BPD Jangan Bermental Pejabat

02 Okt 2025, 12:01 WIBNews