BBTNBBS Indikasi Kuat Perambahan Hutan Picu Banjir Bandang di Lambar

- Perambahan hutan kawasan TNBBS menyebabkan banjir bandang
- Interaksi negatif satwa liar dengan manusia terjadi akibat perambahan
- Luas area perambahan mencapai 29.207,45 hektare, 25,94% dijadikan kebun kopi dan pemukiman
Tanggamus, IDN Times - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) mengindikasi kuat aktivitas perambahan hutan kawasan memicu peristiwa banjir bandang hebat menghanyutkan empat rumah di Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Kepala BBTNBBS, Hifzon Zawahiri mengatakan, adanya perubahan tutupan lahan di kawasan TNBBS berdampak langsung pada menurunnya fungsi hutan sebagai wilayah tangkapan air atau catchment area.
"Ya, banjir bandang yang baru-baru ini terjadi di lokasi tersebut, karena perubahan tutupan dan alih fungsi lahan di kawasan TNBBS," ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (13/9/2025).
1. Sebabkan interaksi negatif satwa liar

Lebih dari bencana banjir, Hifzon mengungkapkan, aktivitas perambahan hutan kawasan menjadi habitat asli satwa liar seperti Harimau Sumatera hingga menyebabkan terjadi interaksi negatif atau konflik dengan manusia.
"Seperti kita ketahui, intensitas konflik satwa liar dalam beberapa waktu terakhir bisa dibilang cukup mengkhawatirkan," ungkapnya.
2. Aktivitas perambahan kawasan cakup 29 ribu hektare

Berdasarkan pendataan BBTNBBS, Hifzon menyampaikan, aktivitas perambahan hutan kawasan setempat masif terjadi di wilayah Resor Tampang, Way Nipah, Ulu Belu, Way Haru, Pemerihan, Ngambur, Pugung Tampak, Balai Kencana, Balik Bukit, Suoh, Sekincau, Makakau Ilir, Muara Sahung, hingga Merpas.
"Dari data ini, luasan area perambahan hutan kawasan TNBBBS mencapai 29.207,45 hektare, dengan jumlah penggarap mencapai 16.360 kepala keluarga (KK)," ucapnya.
3. Catat 25,94 persen luas TNBBS disulap jadi kebun kopi hingga pemukiman

Hasil analisis tutupan lahan 2022 dilakukan petugas BBTNBBS, Hifzon menyebutkan, luas opened atau lahan terbuka area mencapai 81.359,136 hektare atau 25,94 persen dari luas kawasan TNBBS.
Menurutnya, lahan terbuka pada kawasan hutan tersebut disulap para perambah menjadi area perkebunan lahan kering atau kepun kopi, sawah, pemukiman, semak belukar, hingga mantangan.
"Open area di kawasan TNBBS yang berada di kecamatan Suoh dan BNS berupa pertanian lahan kering campur semak atau kebun kopi seluas 11.102 hektar dengan jumlah 4.517 KK," imbuh Hifzon.