BBTNBBS Identifikasi Jejak Harimau Mangsa Perambah di Lampung Barat

- Jejak harimau memangsa seorang perambah ditemukan tewas di hutan konservasi Lampung Barat
- Kotoran harimau sumatera diambil sampel untuk pengujian tes DNA
- Interaksi negatif manusia dengan harimau sumatera menyebabkan satu orang meninggal dunia di kawasan TNBBS
Lampung Barat, IDN Times - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) mengidentifikasi jejak harimau memangsa seorang perambah ditemukan tewas menyisakan tulang belulang di tengah-tengah lahan hutan konservasi di Kabupaten Lampung Barat.
Korban Sudarso alias Sondong (50) merupakan warga Karang Randu, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah telah dievakuasi dan diserahkan petugas gabungan ke pihak keluarga.
"Ya, petugas BBTNBBS telah melakukan verifikasi tanda-tanda keberadaan satwa Harimau Sumatera di lokasi kejadian berupa tapak dengan ukuran panjang 14 Cm, lebar 15 Cm, bantalan panjang 6 Cm, dan lebar 7 Cm," ujar Kepala BBTNBBS, Hifzon Zawahiri dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).
1. Sampel kotoran harimau diuji DNA

Selain didapati jejak harimau diduga kuat memangsa korban Sudarso, Hifzon juga mengungkapkan, petugas BBTNBBS turut menemukan kotoran harimau sumatera di sekitar lokasi kejadian.
"Kotoran harimau ini sudah diambil sampel, untuk selanjutnya akan dilakukan pengujian tes DNA," katanya.
2. Korban sempat dilaporkan hilang selama tiga hari

Berdasarkan laporan petugas Resor Sekincau, Hifzon melanjutkan, interaksi negatif antara manusia dengan harimau sumatera menyebabkan satu orang meninggal dunia ini terjadi di zona rehabilitasi kawasan TNBBS atau pada Register 46B Gunung Sekincau tepatnya wilayah administratif Pekon Sukadamai, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat.
Mendapati laporan tersebut, petugas BBTNBBS langsung berkoordinasi dengan tim gabungan hingga masyarakat untuk melakukan proses evakuasi terhadap korban.
"Sebelumnya terdapat laporan masyarakat, bahwa satu orang warga yang beraktifitas ilegal di dalam kawasan TNBBS telah hilang selama 3 hari," ungkap dia.
3. Imbau masyarakat tidak melakukan aktivitas ilegal di wilayah TNBBS

Pascaperistiwa tersebut, Hifzon mengimbau masyarakat masih melakukan aktivitas ilegal di lahan TNBBS segara meninggalkan wilayah hutan konservasi, termasuk meminta warga lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas hewan buas.
"Kami terus melakukan patroli kawasan, serta pemetaan daerah rawan konflik akan terus mendapatkan penanganan intensif," tegas Hifzon.