Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anggota DPR RI Dapil Lampung, Rahmawati Herdian Turun Gunung Sosialisasi MBG

Anggota DPR RI Dapil Lampung, Rahmawati Herdian. (IDN Times/istimewa)
Anggota DPR RI Dapil Lampung, Rahmawati Herdian. (IDN Times/istimewa)
Intinya sih...
  • Turunkan stunting dengan program MBG yang membantu mengurangi angka stunting dan melahirkan generasi yang membanggakan bagi bangsa.
  • Dorong masyarakat jadi mitra kerja di Dapur MBG untuk mendukung jalannya program ini dan memperkuat ekonomi mikro.
  • Butuh kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat dalam menjalankan program MBG.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah terus mendorong upaya penurunan angka stunting dan malnutrisi anak di Indonesia. Salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini mulai disosialisasikan ke berbagai daerah, termasuk Bandar Lampung.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdian, mengatakan program ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Komisi IX DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN). "Program ini untuk mencegah terjadinya mal nutrisi kepada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan," katanya, Rabu (18/6/2025).

1. Turunkan stunting

Tidak Cuma Urusan Pembiayaan, PNM Ikut Tangani Stunting (IDN Times/istimewa)
Tidak Cuma Urusan Pembiayaan, PNM Ikut Tangani Stunting (IDN Times/istimewa)

Rahmawati menyampaikan, MBG merupakan bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045 fokus pada pemenuhan gizi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Program MBG sangat membantu mengurangi angka stunting dan akan melahirkan generasi yang membanggakan bagi bangsa. Selain itu, program ini juga membantu sirkulasi ekonomi lokal karena dapur MBG membeli bahan dari petani dan pengusaha sekitar,” ujarnya.

Menurutnya, setiap daerah akan memiliki Dapur MBG yang dikelola oleh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). Dalam satu Dapur MBG akan bekerja 45–50 petugas yang memasak makanan bergizi sesuai standar ahli gizi.

2. Dorong masyarakat jadi mitra

ilustrasi anak muda melakukan kerjasama (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi anak muda melakukan kerjasama (pexels.com/Yan Krukau)

Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Anyelir Puspa Kemala, mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mendukung jalannya program ini.

“Indonesia Emas 2045 akan semakin dekat dengan adanya program MBG. Kami mengajak masyarakat yang hadir untuk berperan sebagai mitra kerja di Dapur MBG,” jelasnya.

Anyelir juga menekankan program ini tidak hanya menyasar kesehatan masyarakat, tapi juga penguatan ekonomi mikro dengan melibatkan petani, pelaku UMKM, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

3. Butuh kolaborasi

ilustrasi kerjasama tim yang solid (pexels.com/fauxels)
ilustrasi kerjasama tim yang solid (pexels.com/fauxels)

Karena menyangkut isu gizi dan kesehatan masyarakat luas, Rahmawati menambahkan keberhasilan MBG sangat bergantung pada sinergi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat. “Permasalahan gizi adalah urusan bersama yang membutuhkan komitmen kuat dari seluruh pihak,” tambahnya.

Program MBG dirancang untuk berjalan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Setiap Dapur MBG dipantau oleh seorang kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan untuk memastikan kualitas makanan dan pelaporan yang transparan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us