Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Akademisi Itera: Suhu Global Naik, Siklon Tropis Makin Kuat dan Bahaya

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • BMKG merilis peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di Lampung akibat dua siklon tropis, yaitu Siklon Vince dan Siklon Taliah.
  • Suhu permukaan laut yang hangat mendorong proses penguapan tinggi dan membentuk awan badai besar yang dapat memicu bencana seperti banjir dan tanah longsor.
  • Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca yang disampaikan BMKG, meningkatkan kesiapsiagaan, dan memahami langkah-langkah mitigasi bencana.

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara berkala merilis peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di Lampung. Berdasarkan penjelasan Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera), Alvin Pratama, dari pemantauan satelit NOAA, saat ini terdapat dua siklon tropis, yaitu Siklon Vince dan Siklon Taliah, yang berada di barat daya Pulau Sumatera.

Menurutnya, keberadaan siklon ini berdampak signifikan terhadap kondisi cuaca di Lampung dan sebagian Pulau Jawa, menyebabkan peningkatan curah hujan serta kecepatan angin yang dapat memicu bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur.

“Siklon terjadi akibat suhu permukaan laut yang hangat mendorong proses penguapan tinggi dan membentuk awan badai besar. Fenomena ini diperkuat oleh gerak siklonik akibat gaya Coriolis, yang menyebabkan rotasi sistem tekanan rendah. Peningkatan suhu global akibat perubahan iklim mempercepat pemanasan lautan, meningkatkan intensitas serta kekuatan siklon,” jelas Alvin, Jumat (7/2/2025).

1. Peningkatan suhu global memperkuat siklon tropis, meningkatkan risiko bencana

Penampakan pemukiman Kampung Pasar Ambon, Bandar Lampung pasca 3 hari kejadian banjir hebat. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Penampakan pemukiman Kampung Pasar Ambon, Bandar Lampung pasca 3 hari kejadian banjir hebat. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Alvin menjelaskan, berdasarkan analisis terbaru menunjukkan bahwa suhu rata-rata global mencapai rekor tertinggi dalam beberapa dekade terakhir, yang berkontribusi terhadap semakin destruktifnya siklon tropis dengan angin kencang, curah hujan ekstrem, serta potensi dampak bencana yang lebih besar.

Menurutnya, untuk mengurangi dampak bencana akibat siklon tropis, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca yang disampaikan BMKG. Selain itu, masyarakat dan pemerintah daerah perlu meningkatkan kesiapsiagaan dengan memastikan kondisi infrastruktur dan tata kelola air yang baik.

2. Pemeliharaan drainase dan resapan air penting untuk cegah banjir

Penampakan banjir merendam jalan nasional di Jalan Soekarno Hatta (Bypass) di Simpang Tanjung Karang KM 10 tepatnya di KM 28. (IDN Times/Istimewa).
Penampakan banjir merendam jalan nasional di Jalan Soekarno Hatta (Bypass) di Simpang Tanjung Karang KM 10 tepatnya di KM 28. (IDN Times/Istimewa).

Alvin menyarankan, salah satu langkah penting adalah pemeliharaan sistem drainase guna mencegah banjir. Saluran air yang tersumbat oleh sampah atau sedimentasi menurutnya dapat memperburuk kondisi banjir, sehingga pembersihan drainase harus dilakukan secara rutin.

"Pembangunan sistem resapan air seperti sumur resapan dan ruang terbuka hijau juga dapat membantu mengurangi genangan air dan mempercepat penyerapan air ke dalam tanah," jelasnya.

Lebih lanjut Alvin mengatakan, pemerintah juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai mitigasi bencana melalui edukasi dan sosialisasi. Program pelatihan kebencanaan yang melibatkan warga dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem.

"Masyarakat perlu memahami langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi, termasuk cara mengungsi dengan aman dan menyiapkan perlengkapan darurat,” ujarnya.

3. Puncak hujan beberapa wilayah di Lampung terjadi pada Februari

ilustrasi hujan(unsplash.com/Osman Rana)
ilustrasi hujan(unsplash.com/Osman Rana)

Sementara itu berdasarkan penjelasan BMKG Lampung, Siklon Tropis Vince kini sudah berada jauh dari wilayah Lampung, sementara Siklon Tropis Tahliah saat ini terpantau di sebelah selatan Lampung dan terus bergerak menjauh ke arah barat daya, mengikuti jejak Vince. Inilah alasan mengapa beberapa hari terakhir wilayah Lampung sempat "vakum" dari hujan.

Awan-awan hujan yang seharusnya terbentuk justru tertarik menuju pusat siklon, sehingga langit Lampung lebih cerah, angin berhembus lebih kencang dari biasanya, dan udara menjadi lebih kering.

Namun, dengan menjauhnya kedua siklon ini, kelembapan udara berangsur kembali dan membuka peluang hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam waktu dekat. BMKG mengimbau untuk tetap waspada karena di bulan Februari ini beberapa wilayah Lampung masih berada dalam fase puncak musim hujan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Silviana
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Silviana
EditorSilviana
Follow Us