Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Penyakit Autoimun Wajib Diketahui Wanita, Jangan Abaikan Gejalanya!

ilustrasi perawatan pasien di rumah sakit (247nursing.com.au)

Penyakit autoimun merupakan penyakit dimana sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara sel tubuh dan sel asing, sehingga menyebabkan tubuh menyerang sel-sel sehat.

Dilansir dari Health.com penyakit autoimun sebagian besar menyerang wanita. Berikut ini, 9 penyakit autoimun yang wajib diketahui oleh setiap wanita.

1. Lupus

pinterest.com/allhealthpost/

Lupus merupakan penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh rusak, kemudian menghasilkan antibodi menyerang jaringan sehat sehingga menyebabkan peradangan, pembengkakan dan kerusakan. 

Lupus dapat menyerang kulit, persendian, organ, sistem saraf, sel darah, ginjal, atau beberapa kombinasi sistem tubuh. 

2. Psoriasis

pinterest.com/verywell/

Psoriasis adalah penyakit bercak merah bersisik terbentuk di kulit, biasanya terdapat di siku, lutut, maupun di kulit kepala.

Psoriasis disebabkan peradangan internal. Sistem kekebalan tubuh akan mendorong sel-sel kulit untuk tumbuh dengan cepat. Sel-sel kulit diproduksi secara berlebihan ini akan membentuk sisik tebal yang mempengaruhi kulit dan persendian.

3. Sklerosis multipel

pinterest.com/health/

Sklerosis multipel merupakan suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang selubung pembungkus sel saraf (mielin).  Gejala penyakit ini sangat bervariasi, tergantung pada bagian saraf yang terkena.

Biasanya, seseorang menderita penyakit ini sering mengalami kelelahan yang ekstrem, mati rasa, kesemutan, memiliki masalah pada penglihatan dan kelemahan otot yang berakibat pada menurunnya kemampuan dalam menjaga keseimbangan tubuh.

4. Arthritis rheumatoid (radang sendi)

pinterest.com/activebeat/

Arthritis Rheumatoid merupakan gangguan inflamasi kronis menyerang persendian. Itu dapat menyebabkan radang maupun pembengkakan pada sendi sehingga penderita ini akan mengalami kesulitan ketika bergerak.

5. Tiroiditis hashimoto

pinterest.com/alfemminile/

Pada penyakit Tiroiditis hashimoto, sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi yang menyerang kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan peradangan memicu kelenjar tersebut tidak dapat menghasilkan hormon tiroid.

Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar Tiroid bertanggung jawab menjaga metabolisme, detak jantung, suhu dan suasana hati. 

6. Penyakit graves

pinterest.com/draxe/

Kondisi autoimun ini juga menyerang tiroid sehingga menyebabkan produksi hormon tiroid berlebihan.

Terlalu banyak hormon tiroid dapat menyebabkan tiroid membesar, detak jantung yang cepat, gugup atau mudah tersinggung, sering buang air besar, penurunan berat badan dan masalah tidur.

Banyak orang dengan penyakit Graves mengalami masalah mata seperti mata bengkak atau menonjol. 

7. Diabetes tipe 1

pinterest.com/health/

Diabetes tipe 1 diketahui sebagai akibat dari kerusakan selektif sel pankreas dalam memproduksi insulin. Insulin merupakan hormon yang membantu gula darah sampai ke sel-sel tubuh untuk diproses menjadi energi.

Tanpa itu, sel-sel tubuh akan kelaparan dan kadar gula darah melonjak naik, sehingga menyebabkan kerusakan pada jantung, mata, ginjal dan saraf.

8. Penyakit seliak

pinterest.com/readersdigest/

Seliak merupakan penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh menyerang usus kecil ketika mengkonsumsi gluten (protein yang ditemukan dalam gandum).

Kerusakan yang dihasilkan mencegah tubuh menyerap nutrisi dari makanan, sehingga menyebabkan defisiensi nutrisi.

9. Vaskulitis (radang pembuluh darah)

pinterest.com/belmarra/

Vaskulitis merupakan penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah sehingga menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah (menebal, menyempit, menipis dan merenggang).

Kerusakan tersebut dapat menghambat aliran darah ke seluruh tubuh, tergantung pada pembuluh dan organ yang terkena. 

Dengan berbagai gejala yang muncul, penyakit autoimun seringkali sulit untuk didiagnosa. Namun, apabila mengalami gejala-gejala tersebut, diharapkan untuk segera menghubungi dokter, agar segera mendapatkan penanganan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us