Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Mengapa Wajah jadi Breakout Saat Puasa 

ilustrasi wajah breakout (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi wajah breakout (pexels.com/Kindel Media)
Intinya sih...
  • Pola makan saat puasa dan kurangnya asupan cairan dapat memicu jerawat
  • Perubahan hormon, stres, serta konsumsi makanan tinggi gula dan berminyak berdampak pada kulit
  • Penggunaan skincare yang tidak tepat dan pola makan minim serat juga mempengaruhi kondisi kulit

Puasa sering dianggap baik untuk detoks tubuh, tapi kenyataannya, banyak orang justru mengalami breakout selama bulan Ramadan. Kulit yang sebelumnya tenang bisa tiba-tiba muncul jerawat di dahi, pipi, atau bahkan dagu.

Perubahan pola makan dan kebiasaan harian ternyata bisa memengaruhi kondisi kulit lebih dari yang kamu kira. Penasaran apa saja penyebabnya? Simak penjelasan berikut, yuk!

1. Lonjakan hormon akibat perubahan jam makan

ilustrasi wajah breakout (pexels.com/ShotPot)
ilustrasi wajah breakout (pexels.com/ShotPot)

Jadwal makan yang berubah drastis memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Saat tubuh beradaptasi dengan pola puasa, produksi hormon kortisol bisa meningkat, yang berdampak langsung pada kelenjar minyak di kulit. Hasilnya, pori-pori lebih mudah tersumbat dan jerawat pun bermunculan.

Kondisi ini makin parah kalau stres juga ikut meningkat selama Ramadan. Kurang tidur karena sahur dan begadang bisa memicu lonjakan hormon stres, memperparah peradangan pada kulit. Kombinasi antara perubahan pola makan dan ritme sirkadian ini jadi salah satu faktor utama di balik breakout saat puasa.

2. Konsumsi makanan manis dan berminyak saat berbuka

ilustrasi makanan manis (pexels.com/Lisa from Pexels)
ilustrasi makanan manis (pexels.com/Lisa from Pexels)

Berbuka puasa sering identik dengan gorengan dan takjil manis yang menggugah selera. Makanan tinggi gula bisa meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang memicu produksi minyak berlebih di kulit. Sementara itu, makanan berminyak dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat semakin meradang.

Kebiasaan langsung menyantap makanan tinggi gula setelah seharian menahan lapar juga membuat kadar gula darah melonjak tiba-tiba. Fluktuasi ini bisa menyebabkan inflamasi dalam tubuh, termasuk pada kulit. Efeknya, jerawat lebih mudah muncul dan kulit terasa lebih kusam dari biasanya.

3. Dehidrasi membuat produksi minyak berlebih

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi minum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Asupan cairan selama puasa otomatis berkurang, terutama jika kurang minum air putih saat sahur dan berbuka. Kulit yang kekurangan hidrasi akan mengirim sinyal ke kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum. Bukannya jadi lembap, wajah justru jadi lebih berminyak dan rentan berjerawat.

Masalah ini makin terasa kalau kamu sering berada di ruangan ber-AC atau terkena sinar matahari langsung. Kondisi lingkungan yang ekstrem ini bisa membuat kulit kehilangan kelembapan lebih cepat. Akibatnya, kulit bukan hanya berjerawat, tapi juga bisa mengalami iritasi dan kemerahan.

4. Pergantian skincare yang tidak cocok

ilustrasi memakai skincare (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi memakai skincare (pexels.com/Mikhail Nilov)

Banyak orang mengubah rutinitas skincare selama Ramadan, entah karena ingin hasil instan atau mengikuti tren. Sayangnya, mengganti produk dalam waktu singkat bisa menyebabkan purging atau iritasi pada kulit.

Produk dengan bahan aktif tinggi, seperti  retinol, malah bisa memperparah kondisi kulit saat kulit sedang beradaptasi dengan perubahan pola makan. Penggunaan produk baru juga harus diperhatikan dari segi kandungan dan kecocokan dengan kondisi kulit saat puasa.

Jika kulit mengalami perubahan seperti lebih kering atau lebih berminyak, memilih skincare yang kurang tepat justru bisa memicu breakout yang semakin sulit dikendalikan. Baiknya tetap gunakan skincare kamu seperti biasanya aja!

5. Kurangnya asupan serat mengganggu proses detoksifikasi

ilustrasi buah (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi buah (pexels.com/Pixabay)

Sistem pencernaan punya peran besar dalam menjaga kesehatan kulit, termasuk dalam mengontrol munculnya jerawat. Selama Ramadan, pola makan yang minim serat bisa menyebabkan pencernaan melambat, sehingga proses detoksifikasi tubuh ikut terganggu. Akumulasi racun dalam tubuh inilah yang sering muncul dalam bentuk breakout pada wajah.

Sayuran, buah, dan biji-bijian yang kaya serat penting untuk menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus. Jika keseimbangan ini terganggu, peradangan dalam tubuh akan meningkat, yang berpengaruh langsung pada kondisi kulit. Kulit jadi lebih sensitif, mudah kemerahan, dan jerawat pun muncul lebih sering dari biasanya.

Breakout saat puasa bukan sekadar efek samping dari perubahan pola makan, tapi juga dipengaruhi oleh banyak hal seperti yang dipaparkan di atas. Menjaga pola makan seimbang, cukup minum air putih, dan tetap konsisten dengan skincare yang sesuai bisa membantu kulit tetap sehat meski sedang berpuasa. Jadi, siap untuk melewati Ramadan tanpa drama breakout?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us