Siswa SMAN 1 Padang Cermin Terpukau Amati Matahari Pakai Teropong ITERA

- Para siswa SMAN 1 Padang Cermin menggunakan teleskop Celestron manual dan teleskop Coronado otomatis untuk mengamati matahari
- Kegiatan pengamatan matahari merupakan bagian dari Program Safari Sekolah dalam rangkaian Resona Saintek yang dilaksanakan oleh Itera
- Pengamatan langsung membantu siswa memahami fenomena di matahari dan atmosfer, serta siswa juga mendapatkan materi pengenalan tentang Itera dan Prodi SAP
Pesawaran, IDN Times - Raut wajah serius terpancar dari Yogas Ramadan, siswa kelas XI SMAN 1 Padang Cermin kala berkesempatan menggunakan teleskop jenis Coronado Solarmax di lapangan sekolah, Kamis (30/10/2025). Ia sedang mengamati bintik dan lidah api matahari (prominensa).
“Keren! Ternyata lidah api matahari benar-benar bisa dilihat menggunakan teleskop. Jadi makin penasaran untuk mengamati planet dan bintang-bintang lainnya,” ujar pelajar yang juga menjabat Ketua OSIS SMAN 1 Padang Cermin ini.
Bak tak mau kalah dengan Yogas, Tanisa Hebagina, siswi kelas X juga terpukau setelah melihat warna asli matahari dan bintik-bintik di permukaannya. “Ternyata matahari warnanya tidak putih, tetapi oranye kemerahan ya,” ujarnya kepada temannya.
1. Gunakan teleskop Celestron manual dan teleskop Coronado otomatis

Ternyata, para pelajar SMAN 1 Padang Cermin mengamati matahari melalui teleskop lantaran disambangi tim Institut Teknologi Sumatera (Itera). Meski matahari bersinar terik menjelang tengah hari, semangat para siswa tak surut untuk meneropong matahari menggunakan dua teleskop yang disediakan tim Itera.
Dalam kegiatan itu, tim SAP dan OAIL membawa dua jenis teleskop, yakni teleskop Celestron manual dan teleskop Coronado otomatis. Melalui teleskop manual, pengamat dapat mengarahkan pandangan secara langsung, sedangkan teleskop otomatis memungkinkan pengguna melihat permukaan matahari dengan detail, mulai dari bintik hingga lidah api matahari.
Kegiatan di SMAN 1 Padang Cermin ini diselenggarakan oleh Pusat Kerja Sama dan Humas Itera, bekerja sama dengan Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) serta Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL). Sekolah tersebut dipilih sebagai lokasi pelaksanaan SAP Goes to School #2.
2. Bagian dari Program Safari Sekolah

Kegiatan pengamatan matahari ini menjadi bagian dari program Safari Sekolah dalam rangkaian Resona Saintek yang dilaksanakan Itera. Melalui program Resona yang digagas Direktorat Sains dan Teknologi (Saintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Itera berperan aktif dalam membumikan sains dan teknologi melalui kegiatan edukatif dan menarik.
Dosen Prodi SAP Itera sekaligus ketua pelaksana kegiatan, Alka Budi Wahidin, menjelaskan Safari Sekolah bertujuan mendekatkan sains dan teknologi kepada siswa melalui pengalaman langsung mengamati benda langit.
“Selama ini siswa belajar astronomi dari buku atau penjelasan guru. Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi pengetahuan seputar STEM dan memberikan pengalaman langsung agar siswa melihat langit bukan sekadar konsep, tetapi sesuatu yang nyata dan menarik,” ujar Alka.
3. Memahami fenomena langit

Alka menambahkan, pengamatan langsung membantu siswa memahami fenomena di matahari, seperti Coronal Mass Ejection (CME), yakni pelepasan besar plasma dan medan magnet dari korona matahari ke luar angkasa. “Matahari adalah bintang aktif yang bisa mengalami ledakan besar, tetapi berkat medan magnet bumi, kita terlindungi dari dampaknya,” jelasnya.
Pemateri kedua, Lesi Mareta, turut menjelaskan tentang atmosfer dan berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya, seperti pembentukan awan, cuaca, iklim, hingga perubahan iklim global. Ia juga mengenalkan beberapa objek langit yang biasa diamati mahasiswa Prodi SAP, termasuk matahari, bulan, dan planet.
Selain pengamatan matahari melalui program Safari Sekolah di SMAN 1 Padang Cermin, Program Resona Saintek yang dilaksanakan Pusat Kerja Sama dan Humas Itera, juga telah menyelenggarakan pengamatan Langit Lampung, pada 10 Oktober 2025 lalu. Kegiatan digelar di area Teleskop OZT Kampus Itera itu disiarkan langsung melalui media sosial Itera.
Selain itu, Itera juga akan mengadakan pengamatan Langit Lampung dan fenomena Hujan Meteor di Taman Situs Purbakala, Pugung Raharjo, Lampung Timur, 1 November 2025 mendatang.
4. Siswa juga mendapatkan materi pengenalan tentang Itera dan Prodi SAP

Selain praktik pengamatan, siswa juga mendapatkan materi pengenalan tentang Itera dan Prodi SAP yang disampaikan Robiatul Muztaba atau akrab disapa Aji. Sekitar seratus siswa mengikuti sesi tersebut dengan antusias.
Mereka mendapatkan informasi seputar jalur penerimaan mahasiswa baru, kegiatan perkuliahan, fasilitas kampus, hingga peluang karier lulusan SAP. “Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan mempelajari fenomena yang terjadi di Bumi dan antariksa, sehingga sangat menarik untuk dikaji,” ujar Aji.
Wakil Kepala SMAN 1 Padang Cermin Bidang Kurikulum, Sugeng, mengapresiasi kepada Itera atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, Safari Sekolah memberikan pengalaman belajar yang tidak terlupakan bagi para siswa.
“Melalui kegiatan ini, siswa memperoleh pengetahuan baru tentang astronomi dan teknologi yang digunakan untuk mengamatinya. Semoga kegiatan ini menumbuhkan minat mereka terhadap sains dan teknologi, khususnya bidang astronomi,” ujar Sugeng.



















