Mahasiswa Unila Ciptakan Protextify, Platform Antiplagiarisme

- Jawaban atas maraknya plagiarisme dan penyalahgunaan AIMenyasar pengguna dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi dengan misi meningkatkan literasi serta menanamkan nilai integritas sejak dini.
- Harapan bisa tembus pasar internasionalProtextify berharap dapat terus berkembang lebih luas, membuka peluang ekspansi ke pasar internasional dan menarik minat investor.
- Kolaborasi mahasiswa berbagai jurusanTim lima mahasiswa Unila lintas jurusan berhasil menciptakan platform inovatif yang mengedepankan pendekatan preventif dalam mencegah plagiarisme.
Bandar Lampung, IDN Times - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Lampung (Unila) kembali menorehkan prestasi lewat inovasi teknologi baru. Mereka berhasil mengembangkan Protextify yakni platform penulisan digital antiplagiarisme berbasis cloud-based website dan text analytics yang dirancang untuk memperkuat literasi sekaligus menjaga integritas akademik.
Ketua Tim PKM, Lukman Hakim mengatakan, salah satu keunggulan Protextify adalah fitur pemblokir “copy-paste” serta disable right-click pada editor teksnya. Dengan fitur ini, pengguna dipaksa menulis secara orisinal dan memahami kembali materi referensi yang digunakan.
"Berbeda dengan aplikasi pendeteksi plagiarisme yang biasanya bekerja di tahap akhir, Protextify justru hadir untuk mencegah plagiarisme sejak awal proses menulis," kata mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian itu.
1. Jawaban atas maraknya plagiarisme dan penyalahgunaan AI

Menurut Lukman, proyek ini dilatarbelakangi keprihatinan tim terhadap meningkatnya praktik plagiarisme dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) secara tidak bertanggung jawab dalam dunia akademik. Protextify menyasar pengguna dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi dengan misi meningkatkan literasi serta menanamkan nilai integritas sejak dini.
Tak heran, inovasi ini dinilai layak menerima pendanaan PKM, mengingat nilai kebaruan sekaligus potensi besarnya untuk menciptakan ekosistem akademik yang lebih jujur dan berkualitas.
2. Harapan bisa tembus pasar internasional

Ke depan, Lukman berharap Protextify tidak hanya berhenti sebagai proyek PKM, tetapi dapat terus berkembang lebih luas. Langkah awal akan difokuskan pada pembangunan brand awareness, penambahan fitur-fitur baru, hingga membuka peluang ekspansi ke pasar internasional dan menarik minat investor.
“Semoga Protextify bisa menjadi salah satu solusi nyata dalam menjaga kualitas akademik di era digital, sekaligus membawa nama Unila lebih dikenal di kancah global,” harapnya.
3. Kolaborasi mahasiswa berbagai jurusan

Protextify lahir dari gagasan lima mahasiswa Unila lintas jurusan. Tim ini diketuai oleh Lukman Hakim (Teknologi Hasil Pertanian, 2023), bersama empat anggota lainnya yaitu Arsyitha Alifia (Teknologi Hasil Pertanian, 2023), Habib Pandya (Teknik Informatika, 2022), Kerina Bakarudin (Ilmu Komputer, 2022), dan Arya Setia Pratama (Teknik Informatika, 2022). Mereka dibimbing langsung oleh dosen Esa Ghanim Fadhallah.
Ghanim menambahkan, kolaborasi ini menghasilkan sebuah platform inovatif yang berbeda dari aplikasi sejenis, karena tidak hanya memeriksa duplikasi teks, tetapi juga mengedepankan pendekatan preventif.