Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ITERA Tawarkan Konsep Kota Aerotropolis di Provinsi Lampung

pixabay.com
pixabay.com
Intinya sih...
  • Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menawarkan konsep Aerotropolis Provinsi Lampung dalam FGD.
  • Aerotropolis sebagai kota berpusat pada bandara, dengan infrastruktur terhubung oleh transportasi massal.
  • Bandara Raden Intan II memiliki potensi menjadi Aerotropolis Lampung, namun memerlukan pembebasan lahan yang cukup besar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menawarkan prospek pengembangan konsep Aerotropolis Provinsi Lampung dalam focus group discussion (FGD) di selenggarakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

Konsep tersebut dipaparkan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Muhammad Abi Berkah Nadi Dalam forum yang membahas Pengembangan Aerotropolis Lampung dan Transportasi pada kawasan aglomerasi.

Menurutnya, Aerotropolis sebagai sebuah kota dengan tata letak, infrastruktur, dan sektor ekonomi berpusat pada Bandar Udara (bandara) sebagai Kota Bandara.

"Seperti halnya konsep kota metropolis, konsep kota aerotropolis pun memiliki kawasan sup-urban atau pinggir kota. Kawasan ini pun terhubung oleh infrastruktur dan transportasi massal," jelas Abi, Sabtu (23/11/2023).

1. Kunci pengembangan kota kawasan wilayah berpusat pada transportasi publik

ilustrasi transportasi umum (unsplash.com/Alex Eckermann)
ilustrasi transportasi umum (unsplash.com/Alex Eckermann)

Muhammad Abi Berkah juga menjabat sebagai Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyampaikan, kunci dari pengembangan kota kawasan wilayah berpusat pada transportasi publik.

Teknis dalam pelaksanaan pengembangan wilayah diperlukan beberapa sektoral dalam angkutan feeder untuk menunjang integrasi moda.

“Harapannya Provinsi Lampung dapat terus menata sistem transportasi  terpadu di kawasan aglomerasi. Melalui berbagai program dan kebijakan, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung juga berkomitmen menyediakan sarana, prasarana, serta sistem transportasi yang aman, nyaman, dan berkeselamatan di kawasan perkotaan dan wilayah penyangganya,” terangnya.

2. Mengembangkan Aerotropolis diperlukan support system

instagram/bandarayogyakarta
instagram/bandarayogyakarta

Terkait masukan coba ITERA tawarkan, Abi menyampaikan dalam mengembangkan wilayah Aerotropolis diperlukan support system dari beberapa sektoral, tak hanya dari pusat pemerintah melainkan juga dari stakeholder swasta di Lampung dalam mengembangkan kawasan yang memiliki harapan kota maju pada Provinsi Lampung.

Abi juga berharap permasalahan transportasi publik di Provinsi Lampung dapat segera terakomodir secara langsung.

“Sebab kita ketahui saat ini minim angkutan feeder pada beberapa wilayah. Maka dari itu harus ditingkatkan transportasi umum untuk diperkotaan yang memiliki kepadatan yang tinggi,” ujar Abi.

3. Pemerintah perlu merencanakan prospek pembangunan hingga 25 tahun

Bandara Dhoho Kediri. (Instagram.com/sfast.official)
Bandara Dhoho Kediri. (Instagram.com/sfast.official)

Abi menilai, Bandara Raden Intan II memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Aerotropolis Lampung. Tetapi yang menjadi polemik banyak permukiman membutuhkan pembebasan lahan cukup besar.  

Menurutnya, secara teknis apabila ingin mengembangkan wilayah Aerocity maka pemerintah perlu merencanakan prospek pembangunan hingga 25 tahun.

"Mapping dalam pengembangan kawasan wilayah harus ditentukan dan diperlukan sektoral di bidang tertentu dalam mendukung pelaksanaan agar menjadi kota maju seperti di Pulau Jawa," tandasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us

Latest Life Lampung

See More

Unila Gelar Riset Festival 2025, Dorong Inovasi Menuju Indonesia Emas

16 Sep 2025, 07:03 WIBLife