- Marga Seputih
- Marga Sebadak
- Marga Selimau
- Marga Sepekhtiwi/Sepertiwi
- Marga Sekelumbayan
Mengenal 14 Marga Adat Lampung, Warisan Leluhur Masih Tetap Eksis

- Marga Bandar Lima Way Lima dan Marga Teluk Peminggir merupakan marga adat tertua di Lampung
- Marga Pemanggilan Peminggir dan Marga Rebang Semende menjaga tradisi adat dengan kuat
- Marga Melinting dan Kepaksian Pernong Sekala Brak memiliki sejarah panjang sebagai pusat kekuasaan adat
Bandar Lampung, IDN Times - Kehidupan masyarakat Lampung tidak dapat dilepaskan dari sistem kemargaan, yakni struktur sosial tradisional yang telah mengakar sejak berabad-abad lalu. Marga bukan hanya sekadar identitas kekerabatan, tetapi juga menjadi simbol kehormatan, kepemimpinan adat, serta perwujudan nilai-nilai luhur masyarakat Lampung.
Setiap marga memiliki wilayah, bahasa, hingga adat istiadat tersendiri menjadi ciri khas dan memperkaya keberagaman budaya di tanah Sai Bumi Ruwa Jurai. Hingga kini, terdapat 14 marga besar di Lampung tersebar di berbagai wilayah mulai dari pesisir barat, pedalaman, hingga daerah pegunungan.
Masing-masing marga memiliki sejarah panjang dan cabang-cabang kecil menunjukkan hubungan genealogis antarketurunan leluhur. Berikut penjelasan lengkap mengenai 14 marga adat Lampung beserta kelompok marganya yang masih tetap eksis hingga saat ini.
1. Marga Bandar Lima Way Lima dan Marga Teluk Peminggir

Marga Bandar Lima Way Lima merupakan salah satu kelompok adat tertua di wilayah pesisir Lampung. Wilayahnya mencakup kawasan Way Lima dan sekitarnya yang dikenal subur dan kaya akan sejarah perkembangan masyarakat adat.
Marga ini memiliki sistem sosial kuat dan menjunjung tinggi nilai musyawarah serta gotong royong. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakatnya tetap mempertahankan berbagai upacara adat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Marga-marga termasuk dalam Marga Bandar Lima Way Lima antara lain:
Sementara itu, Marga Teluk Peminggir dikenal berasal dari kawasan pesisir barat berdekatan dengan Teluk Betung dan daerah sekitar Teluk Lampung. Sejak masa lampau, masyarakat marga ini dikenal sebagai pelaut dan pedagang ulung. Mereka memiliki peran penting dalam hubungan dagang antarpesisir dan dalam penyebaran kebudayaan Lampung ke berbagai daerah. Marga-marga termasuk dalam Marga Teluk Peminggir antara lain:
- Marga Teluk Betung
- Marga Sabu Menanga
- Marga Ratai
- Marga Punduh
- Marga Pugung
- Marga Pubian (Nuwat)
2. Marga Pemanggilan Peminggir dan Marga Rebang Semende

Marga Pemanggilan Peminggir berada di wilayah pesisir selatan dan dikenal dengan tradisi adatnya yang kaya. Masyarakatnya menjaga sistem kekerabatan kuat serta menjalankan hukum adat diwariskan secara turun-temurun.
Wilayah ini juga dikenal sebagai daerah banyak melahirkan tokoh-tokoh adat Lampung. Marga-marga termasuk dalam Marga Pemanggilan Peminggir antara lain:
- Marga Badak
- Marga Putih
- Marga Limau
- Marga Kelumbaian
- Marga Pertiwi
- Marga Putih Doh
- Marga Talang Padang Pesisir (Gunung Alif)
- Marga Buay Belunguh
- Marga Bunawang
- Marga Way Ngarip Semang
- Marga Pematang Sawah
Sementara Marga Rebang Semende merupakan kelompok adat yang memiliki akar genealogis dengan suku Semende dari Sumatra Selatan. Mereka bermigrasi ke wilayah Lampung dan membentuk komunitas tersendiri dengan bahasa dan adat khas Semende.
Walau telah berbaur dengan masyarakat Lampung, tradisi dan hukum adat mereka tetap terjaga dengan baik. Marga-marga termasuk dalam Marga Rebang Semende antara lain:
- Marga Rebang Pugung
- Marga Rebang Seputih
- Marga Kasui
- Marga Way Tenong
3. Marga Melinting dan Kepaksian Pernong Sekala Brak

Marga Melinting merupakan salah satu marga tertua di wilayah Lampung Timur. Marga ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat kekuasaan adat di wilayah pesisir timur.
Dalam perjalanan sejarahnya, Melinting dikenal sebagai salah satu kerajaan adat memiliki pengaruh kuat terhadap penyebaran budaya Lampung hingga ke berbagai daerah sekitarnya. Marga-marga termasuk dalam Masyarakat Marga Melinting antara lain:
- Marga Jabung
- Marga Melinting
- Marga Sekampung
Sementara itu, Kepaksian Pernong Sekala Brak adalah salah satu kepaksian utama menjadi tonggak terbentuknya masyarakat adat Lampung di wilayah barat. Kepaksian ini dikenal memiliki sistem pemerintahan adat yang kokoh, dipimpin oleh seorang Suttan, dan memiliki pengaruh besar terhadap marga-marga di sekitarnya.
Wilayah Sekala Brak juga diyakini sebagai asal mula leluhur masyarakat Lampung Sai Batin. Marga-marga termasuk dalam Kepaksian Pernong Sekala Brak antara lain:
- Marga Buay Kenyangan
- Marga Suoh
- Marga Way Sindi
- Marga La’ai
- Marga Bandakh
- Marga Pedada
- Marga Way Napal
- Marga Tenumbang
- Marga Bengkunat
4. Paksi Buay Belunguh dan Paksi Buay Bejalan Diway

Paksi Buay Belunguh merupakan salah satu kelompok adat yang bermukim di wilayah barat Lampung, terutama di sekitar Pesisir Barat. Masyarakatnya dikenal memiliki kedekatan dengan alam dan hidup selaras dengan nilai-nilai adat diwariskan para leluhur.
Mereka juga aktif dalam menjaga tradisi seperti begawi (upacara adat) dan penobatan pemimpin adat. Marga-marga termasuk dalam Paksi Buay Belunguh antara lain:
- Marga Way Tenong
- Marga Ngambur
- Marga Ngaras
- Marga Belimbing
Sedangkan Paksi Buay Bejalan Diway merupakan salah satu paksi tua di wilayah Pesisir Barat memiliki sistem sosial tersusun dengan baik. Nama “Bejalan Diway” bermakna kebersamaan dalam langkah dan kehidupan, mencerminkan filosofi masyarakat adat menjunjung tinggi persatuan.
Marga ini dikenal kuat dalam mempertahankan hukum adatnya dan menjadi salah satu simbol kebesaran masyarakat Lampung Sai Batin. Marga-marga termasuk dalam Paksi Buay Bejalan Diway antara lain:
- Marga Pugung Penengahan
- Marga Pugung Malaya
- Marga Pugung Tampak
- Marga Pulau Pisang
5. Paksi Nyerupa dan Marga Abung (Federasi Abung Siwo Migo)

Paksi Nyerupa merupakan kelompok adat berpusat di wilayah Liwa dan sekitarnya. Marga ini termasuk ke dalam kelompok masyarakat Sai Batin dan memiliki kekayaan budaya tinggi.
Tradisi serta bahasa adatnya masih dilestarikan dengan kuat oleh generasi penerus, terutama dalam kegiatan adat dan peringatan hari-hari besar. Marga-marga termasuk dalam Paksi Nyerupa antara lain:
- Marga Sukau
- Marga Liwa
- Marga Ulu Krui
- Marga Pasar Krui
Sedangkan Marga Abung dikenal dengan federasi adatnya yang disebut Abung Siwo Migo, yang berarti sembilan marga Abung yang bersatu. Marga ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat peradaban adat di wilayah tengah Lampung.
Masyarakat Abung menjunjung tinggi adat piil pesenggiri dan dikenal memiliki sistem kepemimpinan adat kuat. Marga-marga yang termasuk dalam Federasi Abung Siwo Migo antara lain:
- Marga Buway Nunyai
- Marga Buway Unyi
- Marga Buway Subing
- Marga Buway Nuban
- Marga Buway Selagai
- Marga Buway Kunang
- Marga Buway Beliuk
- Marga Buway Anak Tuho
- Marga Buway Nyerupa
6. Marga Pubian Telu Suku dan Way Kanan (Federasi Buay Lima Way Kanan)

Marga Pubian Telu Suku merupakan kelompok adat bermukim di wilayah Lampung Tengah. Nama “Telu Suku” sendiri merujuk pada tiga kelompok suku besar membentuk kesatuan adat Pubian.
Mereka memiliki struktur adat masih dijaga hingga kini dan menjadi bagian penting dalam sejarah penyebaran masyarakat Lampung Pepadun. Marga-marga termasuk dalam Marga Pubian Telu Suku antara lain:
- Marga Menyerekat
- Marga Tamba Pupus
- Marga Bukuk Jadi
Sedangkan Masyarakat Way Kanan dikenal sebagai federasi Buay Lima Way Kanan. Masyarakat adat ini menghuni wilayah hulu Sungai Way Kanan dan memiliki pengaruh besar dalam sistem kemargaan Lampung bagian utara.
Mereka menjunjung tinggi nilai adat dalam kehidupan sosial, terutama dalam pelaksanaan hukum adat dan musyawarah kampung. Marga-marga termasuk dalam Federasi Buay Lima Way Kanan antara lain:
- Marga Pemuka Pengiran
- Marga Baradatu
- Marga Barasakti
- Marga Semenguk
- Marga Pemuka Bangsa Raja
- Marga Bahuga
- Marga Pemuka Pengiran Udik
- Marga Pemuka Pengiran Ilir
7. Marga Bunga Mayang dan Masyarakat Tulang Bawang (Federasi Mego Pak Tulang Bawang)

Marga Bunga Mayang merupakan kelompok adat berasal dari wilayah Lampung Utara. Mereka memiliki sistem adat kuat dan dikenal menjaga hubungan kekeluargaan antaranggota masyarakatnya.
Tradisi dijalankan oleh Marga Bunga Mayang menjadi salah satu kekayaan budaya masih bertahan hingga kini. Marga-marga termasuk dalam Marga Bunga Mayang antara lain:
- Marga Inder Gajah
- Marga Selembasi
- Marga Seperja
- Marga Senimbau
- Marga Harayap
- Marga Kemala Helaw
Sementara itu, masyarakat Tulang Bawang merupakan federasi adat besar dikenal dengan sebutan Mego Pak Tulang Bawang. Federasi ini menjadi salah satu kelompok adat paling berpengaruh di wilayah utara Lampung.
Masyarakatnya menjunjung tinggi adat piil pesenggiri dan memiliki struktur sosial kuat sejak masa kerajaan Tulang Bawang kuno. Marga-marga termasuk dalam Federasi Mego Pak Tulang Bawang antara lain:
- Marga Buway Bulan (Udik dan Ilir)
- Marga Buway Tegamo’an
- Marga Buway Suwai Umpu
- Marga Buway Aji


















