Itera Rancang Langkah Strategis Hadapi PMB 2026 Lebih Adaptif

- Program studi unggul jadi kunci tarik minat mahasiswa baru
- Pentingnya peran media sosial dalam penerimaan mahasiswa baru
- Persebaran asal mahasiswa Itera semakin luas, mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua
Lampung Selatan, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (Itera) tengah menyiapkan berbagai strategi untuk menyambut penerimaan mahasiswa baru tahun 2026. Melalui Rapat Tinjauan Manajemen Penerimaan Mahasiswa Baru, kampus ini berfokus pada evaluasi sistem penerimaan tahun sebelumnya sekaligus merumuskan langkah strategis agar proses seleksi tahun depan berjalan lebih efektif, transparan, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi pendidikan.
Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Itera menghadirkan Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Aulia Nur Mustaqiman, yang membagikan praktik baik penerimaan mahasiswa baru di UB. Kegiatan tersebut diikuti para dekan dan koordinator program studi di lingkungan Itera.
1. Program studi unggul jadi kunci tarik minat mahasiswa baru

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera, Khairurrijal menegaskan, pentingnya rapat tinjauan manajemen sebagai langkah menjaga keberlanjutan generasi Itera serta peningkatan mutu pendidikan. Terlebih, Itera baru saja memperoleh akreditasi “Baik Sekali” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), meningkat dari akreditasi sebelumnya.
“Tidak menutup kemungkinan pada akreditasi selanjutnya Itera meraih predikat Unggul. Kuncinya adalah peningkatan jumlah program studi unggul yang secara tidak langsung dapat menarik minat calon mahasiswa baru,” ujar Khairurrijal.
Khairurrijal juga mendorong Tim PMB Itera untuk terus memperkuat sistem penerimaan mahasiswa baru dengan belajar dari praktik terbaik di Universitas Brawijaya.
2. Pentingnya peran media sosial

Dalam sesi pemaparan, Aulia Nur Mustaqiman menjelaskan sistem penerimaan mahasiswa baru di UB telah sepenuhnya beralih ke sistem digital. Ia memaparkan tata kelola dan mekanisme setiap jalur penerimaan, mulai dari jalur mandiri, prestasi, hingga reguler seperti SNBP dan SNBT.
“Seluruh jalur penerimaan di UB telah terdigitalisasi untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, sehingga masyarakat dapat memantau prosesnya secara terbuka,” jelas Aulia.
Ia juga menekankan pentingnya peran media sosial dalam mendukung promosi dan branding perguruan tinggi. “Universitas Brawijaya sangat aktif melakukan branding melalui media sosial dan situs web setiap program studi. Bahkan, tim branding ini dipantau langsung oleh Rektor UB secara berkala,” tambahnya.
3. Persebaran asal mahasiswa Itera semakin luas

Sementara itu, Kepala Pusat PMB Itera Abdul Rajak menyampaikan sejumlah capaian PMB Itera tahun 2025, antara lain peningkatan jumlah pendaftar serta tingkat daftar ulang mahasiswa baru yang mencapai 94,1 persen dari total daya tampung.
Ia juga mencatat persebaran asal mahasiswa Itera semakin luas, tidak hanya dari wilayah Sumatera, tetapi juga mencakup Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Selain itu, kegiatan promosi PMB Itera sepanjang tahun 2025 tercatat mencapai 33 kegiatan dan menjangkau lebih dari 4.000 siswa di berbagai daerah seperti Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Banten.
Kendati demikian, Abdul Rajak juga mengungkapkan masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, di antaranya keterbatasan anggaran promosi, infrastruktur teknologi informasi, serta sumber daya manusia.
"Perlunya evaluasi terhadap mekanisme penentuan UKT, perbaikan sistem verifikasi daring, serta peningkatan efektivitas promosi dan seleksi mandiri guna menghadapi pelaksanaan PMB Itera tahun 2026," terangnya.


















