Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Fakta Menarik Pegar Hijau, Burung Nasional Jepang yang Indah!

Pegar hijau (commons.m.wikimedia.org/Ka23 13)

Pegar hijau juga disebut sebagai pegar Jepang. Nama ilmiahnya adalah phasianus versicolor dan berada dalam famili pegar biasa.

Mereka hidup dalam kawanan dan terkadang berdampingan dengan manusia. Rentang hidupnya di penangkaran mencapai dua tahun tapi hanya satu tahun di alam liar.

Untuk memberikanmu gambaran lebih jelas, tubuh dari pegar hijau cukup kecil. Panjang tubuhnya mencapai 50.8-91.44 cm, sudah termasuk panjang ekornya.

Biasanya pegar hijau betina lebih kecil dari jantan dan ekornya jauh lebih pendek. Sementara itu, berat jantan sekitar 1,36 kg dan betina kisaran 0,81 kg. Mari mengenal pegar hijau melalui fakta berikut ini!

1. Wilayah penyebaran pegar hijau

Pegar hijau (commons.m.wikimedia.org/Greg Peterson)

Pegar hijau bisa kamu temui di Jepang, khususnya wilayah Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Mungkin bisa berada di beberapa pulau kecil lainnya. Animalia menginformasikan mereka juga telah diperkenalkan ke Hawaii dan Amerika Selatan sebagai burung permainan.

Pegar hijau menghuni hutan dan pinggir hutan, semak belukar, padang rumput dan taman. Mereka juga sering mengunjungi lahan pertanian dan pemukiman manusia.

2. Pegar hijau adalah burung nasional Jepang

Pegar hijau (commons.m.wikimedia.org/KKPCW)

Pegar hijau juga dikenal sebagai pegar hijau jepang. Warna hijau emerald di bagian lehernya dan kepala merah terang membuatnya terlihat indah dan menarik. Tak heran jika meraka menjadi burung nasional Jepang.

Hanya jantan yang memiliki bulu berwarna dan indah, sementara betina tidak berwarna cerah dan cenderung berwarna cokelat. Mereka disebut sebagai kiji di Jepang, jelas A-Z Animals.

3. Pegar hijau tidak terlalu ramah tapi tidak agresif juga

Pegar hijau (commons.m.wikimedia.org/Alpsdake)

Jangan terkecoh dengan penampilan indah mereka, pegar hijau tidak ramah tapi juga tidak agresif, dilansir Pet Keen. Mereka cenderung waspada dan gugup saat didekati atau merasakan bahaya. Pegar hijau akan langsung bersembunyi jika berada dalam situasi tersebut.

4. Bagaimana cara berkomunikasi pegar hijau?

Pegar hijau (commons.m.wikimedia.org/KKPCW)

Pegar hijau berkomunikasi menggunakan suara aneh yang terdengar seperti 'kut tuk, kut tuk' atau 'ke en ke en'. Melansir Kidadl, mereka biasanya mengeluarkan suara saat sedang berjalan atau menunggu. Suaranya akan bertambah keras saat menyampaikan peringatan satu sama lain atau terancam oleh pemangsa.

5. Pegar hijau terbang sangat cepat

Pegar hijau (commons.m.wikimedia.org/Alpsdake)

Pegar hijau adalah burung yang bisa terbang sangat cepat, terutama saat berada dalam ancaman pemangsa. Mereka bisa terbang dengan kecepatan 80.4 km/jam. Akan tetapi, kecepatannya bertambah saat melarikan diri dari pemangsa, bisa mencapai kecepatan 96.5 km/jam.

Walaupun bisa terbang dengan cepat, mereka lebih memilih menghabiskan banyak waktu di tanah karena bisa mencari makan dengan mudah. Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan untuk melompat tinggi saat menghindari pemangsa sebab kakinya kuat.

6. Sistem perkawinan pegar hijau

Pegar hijau (commons.m.wikimedia.org/Harum.koh)

Pegar hijau mulai kawin saat berumur satu tahun. Sistem perkawinan mereka adalah poligini, satu jantan bisa kawin dengan beberapa betina. Secara umum, musim kawin pegar hijau terjadi di bulan Maret, April, Mei dan Juni. Betina akan menghasilkan 6-15 telur sekali. Setelahnya, telur-telur tersebut akan dierami selama lebih dari 3 minggu.

Pegar hijau memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya terlihat menonjol, perpaduan warnanya menarik. Tapi, warna terang itu hanya dimiliki oleh jantan. Sebagai informasi tambahan, pegar hijau ternyata ada dalam legenda dan sejarah Jepang, lho.

Legenda mengatakan dewi matahari kuno yaitu Amaterasu menggunakan burung pegar sebagai pembawa pesan. Salah satu sahabat hewan Momotaro dalam dongeng Jepang yang terkenal adalah seekor pegar hijau. Masyarakat Jepang juga terlihat sangat memperhatikan pegar hijau karena dianggap bisa merasakan kapan gempa bumi terjadi. Menarik, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us