Lampung Defisit Bawang Merah, Arinal: Stok dan Harga Pengaruhi Inflasi

Kebutuhan bawang merah harus diimbangi produksi

Lampung Selatan, IDN Times - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan, Provinsi Lampung masih mengalami defisit komoditas bawang merah. Tercatat, produksi 2022 sebesar 1.762 ton dan konsumsi rumah tangga mencapai 30.079 ton per tahun.

"Sehingga ketersediaanya 90 persen harus dipasok dari luar Provinsi Lampung,” ujar Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widriani saat menghadiri Panen Bawang Merah dalam rangka Implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Lampung di Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: Biaya Transportasi Kian Efisien, Inflasi Lampung Juli 2023 Terkendali?

1. Kebutuhan bawang merah harus diimbangi produksi

Lampung Defisit Bawang Merah, Arinal: Stok dan Harga Pengaruhi Inflasiilustrasi bawang (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Terkait defisit bawang merah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, peningkatan kebutuhan masyarakat kebutuhan bawang merah, tentunya harus diimbangi dengan produksi. Itu agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga sangat tinggi.

Oleh sebab itu, bawang merah dimasukkan dalam kelompok komoditas pangan utama. Itu karena, ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan perekonomian nasional.

Merujuk hal itu imbuh Arinal, menjadi tantangan bagi Provinsi Lampung, yang dinilai potensial menjadi sentra pengembangan bawang merah di luar Pulau Jawa. Terutama yang terdapat di beberapa Kabupaten, seperti Lampung Selatan, Pringsewu dan Tanggamus yang tentunya telah kita dorong pengembangan bawang merah sejak beberapa tahun yang lalu," ujar gubernur.

2. Dorong peran petani tekan inflasi

Lampung Defisit Bawang Merah, Arinal: Stok dan Harga Pengaruhi InflasiIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono menyampaikan panen bawang merah merupakan momentum untuk mendorong peran petani menekan inflasi. Khususnya inflasi pangan.

Ia menambahkan, kegiatan panen ini juga menjadi momen kemajuan budidaya komoditas pangan khususnya bawang merah dan menjadikan Provinsi Lampung sebagai sentra budidaya bawang merah sebagai upaya untuk menjaga inflasi komoditas  yang bergejolak (volatile foods).

"Harapannya adanya program ini dapat turut mendorong pengembangan sentra budidaya bawang merah, guna meningkatkan kemandirian pangan daerah yang pada gilirannya dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Tentunya upaya tersebut dapat terwujud melalui kolaborasi Bank Indonesia bersama dengan berbagai lembaga maupun mitra strategis lainnya," papar Budiyono.

3. Ada sosialisasi transaksi pakai QRIS

Lampung Defisit Bawang Merah, Arinal: Stok dan Harga Pengaruhi InflasiIlustrasi Quick Responce Code Indonesia Standard (QRIS). (dok. Bank Indonesia)

Kegiatan di Lampung Selatan diawali panen bawang merah bersamaan dengan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, serta sosialisasi transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada para petani dan ASN. Acara dilanjutkan penyerahan bantuan mendukung budidaya komoditas ketahanan pangan oleh Pemerintah Provinsi Lampung, Bank Indonesia Provinsi Lampung, juga penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan.

Budiyono mengatakan, implementasi GNPIP di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan kali ini didukung peran serta pemerintah daerah dan perbankan dalam penyaluran KUR yaitu Bank Lampung serta BRI wilayah Lampung Selatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi momentum kolaborasi antar lembaga dan pemerintah daerah untuk mewujudkan sinergi dalam upaya menekan inflasi daerah serta dapat meluas di berbagai wilayah lainnya di Provinsi Lampung.

Ia menambahkan, Program GNPIP ini merupakan program berkelanjutan sejak awal 2022 telah berhasil diimplementasikan di Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tulang Bawang Barat, serta Kabupaten Way Kanan. Implementasinya melalui bantuan sarana dan prasarana pertanian serta operasi pasar.

Baca Juga: Agrodana Futures Hadir di Bandar Lampung, Ajak Masyarakat Investasi

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya