50 Tahun Nestlé di Indonesia, Petani Kopi Tanggamus Terima Penghargaan

Telah bermitra dan hadirkan bahan baku setempat berkualitas

Tanggamus, IDN Times - Nestlé Indonesia bersama Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani, berkunjung ke Edu Farm Nestlé di Tanggamus, Lampung, Kamis (4/11/2021). Tujuannya, merayakan 50 tahun Nestlé di Indonesia bersama para komunitas petani kopi di Lampung.

Dalam rangka perayaan ini, Nestlé memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para petani kopi yang telah bermitra dan menghadirkan bahan baku setempat berkualitas untuk memenuhi kebutuhan produksi Nestlé di Indonesia dan global. 

1. Beli bahan baku biji kopi setara 80 juta dolar setahun

50 Tahun Nestlé di Indonesia, Petani Kopi Tanggamus Terima PenghargaanIlustrasi Uang dolar AS/Antara foto/Muhammad Adimaja

Technical Director Nestlé Indonesia, Jean-Luc DeVuyst, mengatakan, selama 50 tahun pihaknya selalu berpegang teguh pada komitmen untuk berinvestasi di Indonesia. Fokusnya, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk biji kopi.

Tujuan lainnya, menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi yang aman dan lezat bagi konsumen. Selain itu, berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.

Jean-Luc menambahkan, hingga saat ini, Nestlé membeli bahan baku biji kopi sebanyak lebih dari 50 ribu ton per tahun atau setara dengan USD 80 juta per tahun. Kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar di mana kami beroperasi juga harus sejahtera.

“Oleh karena itu, kami ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra petani kopi di Lampung,” katanya.

2. Bekerja sama dengan 20 ribu petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat

50 Tahun Nestlé di Indonesia, Petani Kopi Tanggamus Terima PenghargaanPetani kopi di Tanggamus terima penghargaaan dalam rangka perayaan 50 tahun Nestlé di Indonesia, Kamis (4/11/2021). (IDN Times/Istimewa).

Jean-Luc menjelaskan, sejak 1994, Nestlé telah bermitra dengan petani kopi lokal di Lampung. Tujuannya,  mendukung produksi kopi yang bertanggung jawab dan memastikan keberlanjutan lingkungan serta petani kopi di masa depan.

Kemitraan ini diwujudkan melalui tim AgriService. Konsepnya, Nestlé Indonesia memberikan pendampingan dan pelatihan, sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé untuk mendukung dan mempercepat transisi ke pangan regeneratif, yang bertujuan untuk melindungi dan memulihkan lingkungan untuk generasi mendatang. 

Saat ini, tim AgriService Nestlé telah bekerja sama dengan 20.000 petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat. Kerja sama berupa memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan produktivitas dan meningkatkan kualitas biji kopi.

Baca Juga: Fakta Kopi Robusta Lampung, Ternyata Sudah Ada Sejak Abad 19

3. Berikan pendampingan para petani kopi belajar mengelola kebun kopinya sebagai bisnis

50 Tahun Nestlé di Indonesia, Petani Kopi Tanggamus Terima PenghargaanPetani kopi di Tanggamus terima penghargaaan dalam rangka perayaan 50 tahun Nestlé di Indonesia, Kamis (4/11/2021). (IDN Times/Istimewa).

Tim AgriService Nestlé juga mendistribusikan bibit kopi unggul yang tahan penyakit, sebagai bagian dari penerapan program global NESCAFÉ Plan. Itu diluncurkan di Indonesia 2010 lalu. Selain itu, mendorong petani untuk menjaga lingkungan, melalui penanaman 1 juta pohon di sekitar perkebunan kopi di Lampung.

Kerja sama lainnya menerapkan metode tumpang sari, pertanian terpadu dan konservasi daerah aliran sungai, sebagai model praktik pertanian regeneratif untuk mencapai target Net Zero Nestlé.

“Bermitra dengan GIZ, Nestlé memberikan pendampingan kepada para petani kopi untuk belajar mengelola kebun kopinya sebagai suatu bisnis dan melakukan perkebunan kopi tumpang sari guna membantu petani meningkatkan pendapatannya. Sebanyak 55 kebun percontohan milik petani telah berhasil dibangun bersama para petani dan memberikan hasil yang menggembirakan,” papar Jean-Luc.

4. Kerja sama dengan Nestlé Indonesia demi misi pasar global

50 Tahun Nestlé di Indonesia, Petani Kopi Tanggamus Terima PenghargaanPetani kopi di Tanggamus terima penghargaaan dalam rangka perayaan 50 tahun Nestlé di Indonesia, Kamis (4/11/2021). (IDN Times/Istimewa).

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mengapresiasi Nestlé Indonesia atas kemitraan yang telah terjalin dengan komunitas petani kopi di Lampung. Itu juga selaras dengan ambisi pemerintah mendorong penggunaan bahan dan produk yang dihasilkan oleh produsen setempat.

Menurutnya, kerja sama antara Nestlé Indonesia dan para petani kopi di Lampung agar petani kopi lokal tetap semangat untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kopi di provinsi setempat. Misi utamanya adalah bisa masuk ke pasar global.

“Saya percaya seluruh rangkaian kerja sama yang telah terjalin dapat terus mendukung dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia, dan secara khusus di Provinsi Lampung.” tutur Arinal.

5. Petani perlu menjaga lingkungan dan menerapkan perkebunan berkelanjutan

50 Tahun Nestlé di Indonesia, Petani Kopi Tanggamus Terima Penghargaanhttps://www.instagram.com/p/CV2Q4V5vGDX/?utm_source=ig_web_copy_link

Bupati Tanggamus Dewi Handajani, mengatakan, mengapresiasi Nestlé telah memberikan pendampingan dan pelatihan guna mengelola kebun kopi yang berkelanjutan kepada komunitas petani di Tanggamus. Selain meningkatkan produktivitas, menjaga lingkungan dan menerapkan perkebunan berkelanjutan merupakan sebuah prioritas yang harus dilakukan oleh para petani agar bisa terus menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.

“Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kemitraan yang telah dibentuk oleh Nestlé selama kurang lebih 27 tahun bersama para petani kopi di Lampung khususnya di Tanggamus,” ujarnya.

Baca Juga: Menteri Sandiaga Uno Ingatkan Potensi Besar Kopi Robusta Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya