Benda di Museum Lampung Diteliti, Bakal Ditetapkan Cagar Budaya

Benda antik dan langka di Indonesia ada di Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Lampung mengunjungi Museum Lampung dalam rangka melihat beberapa benda yang tengah dikaji untuk diusulkan menjadi cagar budaya.

"Pemeringkatannya tengah dikaji apakah masuk peringkat provinsi atau bahkan peringkat nasional," kata Ketua TACB Lampung Ansory Djausal, Senin (22/11/2021).

Usai kajian tersebut selesai tim TACB akan segera mengajukan hasilnya menjadi rekomendasi penetapan cagar budaya.

Baca Juga: Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!

1. Museum Lampung simpan benda langka di Indonesia

Benda di Museum Lampung Diteliti, Bakal Ditetapkan Cagar BudayaIlustrasi benda kuno di museum. (IDN Times/Gideon Aritonang)

Arkeolog Museum Lampung, I Made Giri Gunadi mengatakan, beberapa benda dikaji di Museum Lampung di antaranya bejana, dua nekhara, prasasti dadak, relief arca apsari, rumah kenali, lumbung, arca menhir dan kepala arca. Selain itu bola besi yang dulu digunakan saat membuka hutan era transmigrasi awal.

"Kalau koleksi itu hanya ada tiga di Indonesia yakni di Lampung, Kerinci dan Madura. Dua bejana tersimpan di Museum Nasional dan satu di Museum Lampung," terangnya.

2. Ada benda-benda bernilai tinggi

Benda di Museum Lampung Diteliti, Bakal Ditetapkan Cagar BudayaTim TACB tinjau koleksi museum Lampung yang sedang diteliti (IDN Times/Istimewa)

Selain melihat koleksi benda antik dan bersejarah, kamu juga bisa melihat diorama letusan Gunung Krakatau terjadi 1883 silam terletak di sisi kiri pintu masuk museum.

Menariknya lagi, kamu bisa menyaksikan  koleksi yang ditetapkan bernilai tinggi. Hal itu berdasarkan nilai sejarah dan langka. Serta dalam kebudayaan Lampung memiliki makna simbolis yang luhur.

Di antaranya, Harimau Sumatera, lava bom, nekara, bejana perunggu. Kemudian koleksi prasasti palas pasemah dan dadak. Lalu ada buku kulit kayu, topeng sakura dan tupping.

Untuk senjata ada pedang punggawa Radin Inten II dan punduk atau tekhapang yang merupakan keris Sumatera yang memiliki ukiran emas bermotif sulur daun dan bunga yang menyerupai bentuk naga.

Selain itu ada juga piring blambangan atau majapahit, barau merupakan gerabah meyerupai labu bersusun dan berkaki tinggi, kain inuh, tapis bintang perak, tatibin dan alat musik cetik.

3. Memiliki dua lantai berisi benda sejak dalam kandungan hingga kematian

Benda di Museum Lampung Diteliti, Bakal Ditetapkan Cagar BudayaMuseum Lampung. (IDN Times/Silviana).

Museum Ruwa Jurai ini memiliki dua lantai. Untuk koleksi di lantai dua adalah tata pameran museum yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian sebelah kiri adalah tata pameran upacara daur hidup masyarakat Lampung beradat Pepadun. Sementara sebelah kanan daur hidup adat Sai Batin.

Daur hidup itu dimulai dari masa kehamilan, kelahiran, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, pernikahan, pengangkatan gelar hingga kematian.

Dirintis sejak tahun 1975, pembangunan Museum Lampung dilakukan Kepala Bidang Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil Depdikbud Provinsi Lampung, Supangat 31 Juni 1978. Saat itu berlokasi di Jalan Teuku Umar No 64 Gedongmeneng (sekarang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam).

Baca Juga: Museum di Lampung, Unik dan Ada Satu-satunya di Dunia Lho!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya