Tokoh Pendiri Sayangkan Debat PSU Pesawaran Tertutup untuk Media

- Alzier Dianis Thabranie kecewa KPU Pesawaran tidak mengizinkan peliputan debat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran oleh media.
- Alzier mempertanyakan komitmen KPU terhadap transparansi publik dalam proses demokrasi pilkada, menilai debat kandidat seharusnya menjadi ruang terbuka bagi masyarakat.
- Sejumlah awak media dilarang meliput PSU calon bupati Pesawaran, hanya tamu undangan dengan ID card khusus dari KPU yang diperbolehkan masuk ke ruang debat.
Bandar Lampung, IDN Times – Tokoh pendiri Kabupaten Pesawaran, Alzier Dianis Thabranie, menyayangkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesawaran yang tidak mengizinkan peliputan debat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran oleh awak media.
Alzier mengaku kecewa, tidak hanya karena debat tersebut tertutup bagi media, tetapi juga karena dirinya sebagai tokoh pendiri kabupaten tidak diundang dalam kegiatan penting itu.
"Saya, tokoh pendiri Pesawaran saja tidak diundang oleh KPU Pesawaran. Padahal ini untuk rakyat Pesawaran," ujar Alzier saat dihubungi IDN Times, Minggu (18/5/2025).
1. Pertanyakan Komitmen KPU

Ia juga mempertanyakan komitmen KPU terhadap transparansi publik, terutama dalam proses demokrasi seperti pilkada. Menurutnya, debat kandidat seharusnya menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menilai calon pemimpin mereka.
"Kalau begini caranya, sekalian saja tunjuk calonnya, jangan PSU," tegas Alzier dengan nada kesal.
2. Lokasi dipasang road barrier

Diketahui, sejumlah awak media lokal dan nasional dilarang meliput debat Pemilihan Suara Ulang (PSU) calon bupati (cabup) Pesawaran yang digelar di Hotel Emersia, Kota Bandar Lampung, Minggu (18/5/2025).
Pantauan di lokasi menunjukkan, pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 2 beserta tim pemenangan masing-masing telah hadir sejak pukul 12.45 WIB. Aparat penegak hukum dari Polres Pesawaran berjaga di setiap pintu masuk dan memasang road barrier guna membatasi akses.
3. Hanya tamu undangan yang boleh masuk

Salah satu petugas keamanan mengatakan, larangan meliput ini merupakan instruksi langsung dari Kapolres Pesawaran. Hanya tamu undangan yang memiliki ID card khusus dari KPU yang diperbolehkan masuk ke ruang debat.
"Perintah Kapolres, siapapun itu kalau tidak ada ID card dari KPU tidak boleh masuk. Nanti ada doorstop setelah debat selesai," ujarnya kepada sejumlah jurnalis di luar area pengamanan.