Tanpa Wisuda, TK di Bandar Lampung Pilih Gelar Pentas Seni Anak

- TK Alam Kreasi Nusa Indah memilih menampilkan karya seni siswa sebagai penutup tahun ajaran, sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
- Acara tersebut menjadi ruang ekspresi untuk menampilkan perkembangan keterampilan anak selama belajar, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
- Biaya kegiatan dibuat seminimal mungkin agar tidak memberatkan wali murid, dan pentingnya transparansi sekolah kepada orang tua.
Bandar Lampung, IDN Times – Alih-alih menggelar acara wisuda, TK Alam Kreasi Nusa Indah berada di Jalan Pulau Singkep, Kelurahan Sukarame Baru, Sukarame, Kota Bandar Lampung memilih menampilkan karya seni siswa sebagai penutup tahun ajaran.
Salah satu guru dari TK Alam Kreasi Nusa Indah, Lilis Yuliana mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dicanangkan Kemendikbudristek.
“Kita tidak mengadakan perpisahan dengan konsep wisuda. Tapi kita menampilkan karya seni anak-anak seperti opera, musikalisasi puisi, dan seni musik. Ini sudah menjadi kesepakatan sejak awal antara sekolah dan para orang tua,” katanya, Sabtu (10/5/2025).
1. Menjadi ruang ekspresi siswa

Lilis menegaskan, acara tersebut bukan sekadar perayaan seremonial. Sebaliknya, kegiatan ini menjadi ruang ekspresi untuk menampilkan perkembangan keterampilan anak selama belajar.
“Banyak perubahan luar biasa dari anak-anak. Sayang kalau tidak ditampilkan. Apalagi di sekolah ini juga ada anak-anak berkebutuhan khusus, dan orang tua mereka sangat menantikan penampilan anaknya,” ujarnya.
2. Ikuti edaran gubernur

Lilis menjelaskan, acara tersebut bakal digelar di lingkungan sekolah, mengacu pada surat edaran dari Gubernur Lampung melarang penyelenggaraan acara perpisahan dan wisuda di luar sekolah.
Lilis mengatakan, semua biaya kegiatan juga dibuat seminimal mungkin agar tidak memberatkan wali murid. “Kami tetap ingin memberikan ruang apresiasi kepada anak-anak tanpa melanggar aturan dan tetap hemat biaya,” jelasnya.
3. Kemauan dari wali murid

Salah satu wali murid, Isnayati Tamba, yang anaknya merupakan siswa berkebutuhan khusus, mengaku senang dengan adanya acara ini.
“Saya ingin lihat anak saya berani tampil. Dia bukan anak yang normal, jadi saya ingin tahu bagaimana kesehariannya di sekolah. Di sini tidak ada paksaan sama sekali," katanya.
Sementara itu Ratna Sari orang tua siswa lainnya menambahkan, tidak hanya para siswa yang berlatih, para wali murid juga akan tampil pada pentas seni tersebut. "Bahkan kami orang tua juga ikut tampil, kami sudah latihan paduan suara dan ada yang nari," ungkapnya.
3. Sekolah negeri dilarang pungut biaya, swasta tetap diimbau

Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Bandar Lampung, Lisa K. Hanna, menegaskan sekolah negeri dilarang memungut biaya dan harus menggelar kegiatan di lingkungan sekolah. Sementara untuk sekolah swasta, pihaknya hanya bisa mengimbau dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yayasan.
“Untuk yayasan, kami tidak bisa melarang langsung. Tapi kami sudah melakukan mediasi agar kegiatan ini tidak memberatkan orang tua. Sudah ada dua laporan masuk, tapi mayoritas orang tua tetap setuju kegiatan ini dilaksanakan,” ujar Lisa.
Ia menekankan pentingnya transparansi sekolah kepada orang tua. “Kami harap sekolah menyampaikan kegiatan dengan jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” tuturnya.