Pertama dalam Sejarah, Bandar Lampung akan Dipimpin Wali Kota Perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Setelah melewati masa kampanye dan pemungutan suara, masyarakat di 8 kabupaten/kota Provinsi Lampung saat ini sedang menunggu hasil resmi pasangan calon (paslon) yang akan menjadi pemimpin.
Bandar Lampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung misalnya memiliki tiga paslon wali kota dan wakil wali kota. Namun ada yang menarik dari ketiga paslon pilwali tahun ini. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.
1. Pertama kali ada calon wali kota perempuan
Calon wali kota Bandar Lampung nomor urut 03 Eva Dwiana menjadi perempuan pertama yang mencalonkan diri sebagai calon wali kota Bandar Lampung periode 2020-2025. Sebelumnya Bandar Lampung sudah melakukan pilwali selama 10 kali sejak tahun 1956 dan semua calonnya adalah laki-laki.
Wakil ketua bidang pariwisata PDI Perjuangan tersebut sudah lama berkiprah di bidang politik. Mengingat suaminya merupakan wali kota Bandar Lampung dua periode.
Saat di wawancara usai mencoblos Eva merasa yakin akan memperoleh suara banyak dari pendukungnya. Menurutnya, sudah lama berinteraksi secara langsung dengan warga Kota Bandar Lampung.
Bahkan pada pemilihan legislatif tahun 2019 lalu, Eva dijuluki sebagai ratu Pemilu Legislatif karena memperoleh 86.258 persen dari suara partai.
Baca Juga: Hasil Lengkap Sirekap Pilkada 8 Kabupaten/Kota Lampung
2. Memperoleh suara tertinggi
Pada hitung cepat Lembaga Survei Rakata Institute digelar, Rabu (9/12/2020) dan penghitungan sementara KPU hari ini, (10/12/2020), paslon nomor urut 03 tersebut memperoleh suara terbanyak yaitu 58,96 persen versi hitung cepat. Sedangkan versi hitung sementara KPU pada pukul 11.45 WIB juga masih unggul pada angka 57 persen.
Sedangkan paslon nomor urut 02 dan 01 pada hasil sementara KPU hanya selisih 4 persen. Paslon nomor urut 1 Rycko Menoza-Johan Sulaiman memperoleh 21,7 persen dengan total suara 46.613. Kemudian paslon nomor urut 02, Yusuf Kohar dan Tulus Purnomo memperolah 21,3 persen dengan total suara 45.794.
3. Perbandingan calon kepala daerah laki-laki dan perempuan di Pilkada 2020
Keterwakilan perempuan pada pemilihan umum (Pemilu) maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada) masih jauh dari angka ideal yang tercantum dalam undang-undang yaitu 30 persen.
Dari hasil survei yang dilakukan IDN Times pilwali 2020 ini untuk yang laki-laki berjumlah 86 orang dan perempuan berjumlah 15 orang. Total calon kepala daerah pada 2020 ini untuk laki-laki berjumlah 1.323 orang sedangkan perempuan baru mencapai angka 159 orang.
Menurut koordinator harian konstitusi dan demokrasi (KODE) Inisiatif Ihsan Maulana, pada Pilkada 2015, jumlah perempuan yang maju menjadi calon kepala daerah sebanyak 56 orang atau 6,8 persen dari total. Pada 2020 mengalami kenaikan yang menurutnya cukup baik totalnya menjadi 85 orang atau 11,5 dari total.
Baca Juga: [BREAKING] Hadir di TPS lebih Awal, Eva Diana Didampingi Herman HN