Menag Yaqut Cholil: Jangan Sampai Lulusan PTKIN tak Memberi Manfaat

Sambangi UIN Raden Intan peluncuran SPAN-PTKIN 2021

Bandar Lampung, IDN Times - Peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Nasional (SPAN-PTKIN) 2021 UIN Raden Intan Lampung dihadiri langsung Menteri Agama (Menag) KH Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (14/1/2021).

Acara yang digelar secara terbuka di sekitaran embung UIN Raden Intan ini juga dihadiri  Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi. Kedatangan Menag dan Gubernur dikawal ketat pihak kepolisian serta atraksi pencak silat.

1. Jangan sampai lulusan tidak memberi manfaat untuk PTKIN

Menag Yaqut Cholil: Jangan Sampai Lulusan PTKIN tak Memberi ManfaatMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Nasional (SPAN-PTKIN) 2021 UIN Raden Intan Lampung, Kamis (14/1/2021). (IDN Times/Silviana).

Mengawali sambutannya Yaqut menyapa para tokoh yang hadir dalam acara tersebut dengan berbagai lawakan sehingga para hadirin tak luput dari gelak tawa mendangarkan sambutan Ketua Tanfidziah PWNU Lampung itu.

Salah satu candaan yang dilontarkan adalah terkait Gubernur Lampung yang bukan alumni PTKIN. "Kalau dilihat dari gelarnya pak gubernur ini bukan alumni PTKIN,"ujarnya sambil tertawa.

Yaqut menambahkan, meski bukan alumni PTKIN Arinal sudah berkontribusi dan bermanfaat untuk PTKIN. Ia justru mempertanyakan apakah yang menjadi alumni sudah bermanfaat untuk PTKIN.

"Ini yang alumni sudah memberi manfaat belum? Jangan sampai yang lulusan PTKIN tidak memberi manfaat untuk PTKIN," seloroh Gus Yaqut sapaan akrabnya.

2. Penerima penghargaan harus ditinjau ulang

Menag Yaqut Cholil: Jangan Sampai Lulusan PTKIN tak Memberi ManfaatMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Nasional (SPAN-PTKIN) 2021 UIN Raden Intan Lampung, Kamis (14/1/2021). (IDN Times/Silviana).

Acara tersebut juga sekaligus memberi pengumuman bagi kampus agama islam yang menerima penghargaan dalam berbagai kategori. UIN Raden Intan Lampung sendiri menerima penghargaan sebagai  publikasi terbaik SPAN PTKIN 2020.

Namun menurut Yaqut, Dirjen Pendidikan harus meninjau ulang kampus islam yang mendapat penghargaan tersebut apakah memberikan efek dan berkontribusi kepada PTKIN. Sehingga penghargaan bukan hanya sekadar acara penyerahan simbolis saja.

"Saya berharap ada sesuatu selain penghargaan yang bisa memberi stimulus para pengelola PTKIN untuk lebih semangat lagi. Mis anggarannya ditambahi," ujarnya.

Baca Juga: Cerita UIN Raden Intan Lampung Bikin Podcast untuk Moderasi Beragama

3. Menyandang nama Islam bukan hal mudah

Menag Yaqut Cholil: Jangan Sampai Lulusan PTKIN tak Memberi ManfaatMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Nasional (SPAN-PTKIN) 2021 UIN Raden Intan Lampung, Kamis (14/1/2021). (IDN Times/Silviana).

Dalam sambutannya, Yaqut juga menyampaikan menjadi pengelola PTKIN bukan hal yang mudah sebab menyandang nama islam.

"Bagaimana kita memandang agama menentukan bagaimana kita bersikap. Saya tidak ingin yang membawa nama Islam ini terjerat dalam kasus yang tidak islami, korupsi misalnya," paparmya.

Menurutnya, jika semua orang menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi maka ia yakin akan terhindar dari perilaku buruk yang merugikan negara.

"Saya masih melihat bagaimana jebolan Islam ini masih melakukan hal yang sebenarnya tidak pernah diajarkan dalam Islam. Jadi jangan bangga saja dengan nama islam tapi nilai-nilainya tidak disampaikan dalam pola ajar," ujar Yaqut.

4. Banyaknya calon mahasiswa mendaftar di PTKIN harus dievaluasi

Menag Yaqut Cholil: Jangan Sampai Lulusan PTKIN tak Memberi ManfaatIlustrasi ujian (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Menurut Yaqut, sekitar 50 persen calon mahasiswa yang mendaftar didominasi oleh lulusan SMK yang notabene lemah dalam pelajaran agama Islam. Terkait hal itu Yaqut meminta agar dicarikan solusinya.

"Banyaknya pendaftar PTKIN harus dikaji lagi jangan cepat berbangga. Apakah benar karena mutunya yang bagus atau karena masuknya mudah dan biayanya murah ini harus dilihat dulu," tuturnya.

Menurutnya Yaqut, jika faktornya karena mudah dan murah, maka harus dicari solusinya untuk meningkatkan kualitas PTKIN supaya  anak-anak yang mendaftar bukan karena mudah dan murahnya saja. "Kalau fakfornya itu dimahalin aja kita liat tetap tertarik tidak. Ya itu terserah dirjen saya tidak mau mengajari bebek berenang," jelas pria berkacamata ini. 

5. Berkolaborasi dengan PTN

Menag Yaqut Cholil: Jangan Sampai Lulusan PTKIN tak Memberi ManfaatIlustrasi Wisuda (IDN Times/Mardya Shakti)

Alumni Universitas Indonesia (UI) itu juga menceritakan pertemuannya dengan rektor UI yang membahas mengenai kolaborasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan PTKIN.

"Kita sedang berpikir bagaimana jika PTKIN dan  PTN berkolaborasi. Saya rasa hasilnya luar biasa. Ini bukan karena saya alumni PTN  tapi saya melihat PTKIN  jauh lebih hebat dan menjadi pilihan dibanding PTN,"ungkapnya.

Yaqut juga berharap PTKIN bisa menjadi garda terdepan dalam dalam menghadapi ideologi intoleran serta mampu mencetak generasi muslim yang menyebarkan esensi Agama Islam yang memanusiakan manusia.

"Saya yakin  PTKIN bisa karena secara pemahaman bapak ibu sekalin di atas rata-rata," jelasnya.

Baca Juga: UIN Raden Intan Raih Penghargaan Tertinggi PTN Islam

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya