Fakta Unik Lampung Perdana Ekspor Getah Damar ke Ethiopia

Produksi produk unggulan Lampung baru memenuhi pasar lokal

Intinya Sih...

  • Provinsi Lampung melepas ekspor produk getah damar ke Ethiopia
  • Pemerintah mendorong UMKM sebagai penyokong utama kinerja perekonomian
  • Target kontribusi ekspor UMKM terhadap nasional mencapai 17 persen pada tahun 2024

Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung perdana ekspor produk getah damar ke Ethiopia. Kegiatan ekspor perdana ini digelar di Terminal Peti Kemas Panjang, Rabu (3/7/2024).

Asisten Administrasi Umum Pemprov Lampung, Senen Mustakim mengatakan, ekspor produk getah damar ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Lampung mendorong UMKM sebagai salah satu penyokong utama kinerja perekonomian di Provinsi Lampung.

“Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, bekerjasama dengan Pelindo, Bukit Asam dan beberapa perusahaan lainnya melepas Produk Getah Damar asal Provinsi Lampung sebanyak 52 ton (2 kontainer) ke negara Ethiopia,” katanya, Kamis (4/7/2024).

Baca Juga: 31 Korban, Ini Kronologi Laka Bus Masuk Jurang di Lampung Barat

1. Kontribusi UMKM terhadap ekspor di Indonesia masih rendah

Fakta Unik Lampung Perdana Ekspor Getah Damar ke EthiopiaIDN Times/Debbie Sutrisno

Pj Gubenur Lampung Samsudin menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh stakeholder telah mendukung kinerja perekonomian di Provinsi Lampung. Menurutnya, Presiden RI telah memberikan arahan untuk meningkatkan investasi asing dan ekspor, terutama dari segi UMKM.

"Mengingat saat ini kontribusi UMKM terhadap ekspor di Indonesia baru mencapai 15,7 persen berdasarkan data Kementerian Koperasi tahun 2023. Di mana kontribusi tersebut masih cukup rendah dibandingkan negara lainnya di kawasan Asean yang telah mencapai 20 sampai 30 persen," terangnya.

Menurutnya, hal tersebut sangat disayangkan mengingat Indonesia memiliki jumlah UMKM terbanyak di Asia Tenggara. Disampaikan PJ Gubernur Lampung, sebanyak 65,46 juta menurut data Kemenko Perekonomian Tahun 2021, dan untuk Provinsi Lampung saat ini juga memiliki jumlah UMKM yang cukup besar mencapai 157.263 pada tahun 2022.

“Untuk itu pemerintah pusat menargetkan pada tahun 2024 agar kontribusi ekspor UMKM terhadap nasional bisa mencapai 17 persen. Jadi mari seluruh stakeholder agar terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk meningkatkan ekspor melalui pendampingan di segala aspek terutama UMKM,” ujar Samsudin. 

2. Produksi produk unggulan Lampung baru memenuhi pasar lokal

Fakta Unik Lampung Perdana Ekspor Getah Damar ke Ethiopiailustrasi petani (pixabay.com/pb29)

Samsudin mengatakan, pentingnya memberdayakan produk unggulan asal Lampung yang produksinya cukup tinggi namun masih baru memenuhi kebutuhan pasar lokal saja. Padahal, pasar ekspor bisa menjadi stimulus agar produk tersebut bisa memiliki harga lebih tinggi.

Ia berharap, ekspor perdana getah damar ke Ethiopia dapat membuka peluang pasar untuk produk-produk lainnya berasal dari Provinsi Lampung.

"Saya harap pelepasan ekspor perdana ini membuka peluang ekspor baru selanjutnya baik untuk komoditi unggulan baru dan negara tujuan lainnya. Mudah-mudahan ke depan akan makin banyak UMKM yang termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya, sehingga dapat menembus pasar ekspor, dan meningkatkan kesejahteraan petani, dunia usaha, dan tentunya masyarakat secara luas," terangnya.

3. Nilai ekspor Lampung turun

Fakta Unik Lampung Perdana Ekspor Getah Damar ke EthiopiaIlustrasi ekspor

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, nilai ekspor Provinsi Lampung Mei 2024 mencapai US$323,25 juta. Nilai itu turun sebesar US$8,52 juta atau turun 2,57 persen dibandingkan April 2024 mencapai US$331,77 juta.

Ekspor menurut sektor selama sebulan terakhir menunjukkan sektor industri pengolahan turun sebesar 24,57 persen, sedangkan sektor pertambangan dan lainnya naik sebesar 60,47 persen dan sektor pertanian naik sebesar 122,98 persen. Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Mei 2024 adalah Amerika Serikat, India, Tiongkok, Bangladesh, Malaysia, Vietnam, Pakistan, Italia, Belanda, dan Jepang.

Sedangkan nilai impor Provinsi Lampung pada Mei 2024 mencapai US$149,74 juta, mengalami penurunan sebesar US$88,48 juta atau turun 37,14 persen dibandingkan April 2024 yang mencapai US$238,22 juta. 

Baca Juga: Anggaran Terbatas hingga ODOL, Tantangan Kemantapan Jalan di Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya