Unila Terima 19 Maba Asing, Kuliah Sempat Ditunda karena Perizinan

Beberapa mahasiswa asing berasal dari negara berkonflik

Bandar Lampung, IDN Times - Targetkan 40 mahasiswa asing di tahun ini, Universitas Lampung (Unila) tengah menyiapkan kedatangan 19 mahasiswa asing untuk kuliah di kampus negeri tertua di Lampung tersebut.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Lampung, Suharso menyebutkan, sudah ada total 24 mahasiswa asing diterima untuk kuliah di semester ganjil 2023, 5 orang telah sampai di Lampung sejak 2022 dan sisanya baru berangkat tahun ini.

Ia mengatakan, mahasiswa asing tersebut sebenarnya sudah diterima sejak 2022 namun belum bisa mengikuti kuliah karena terkendala dalam proses registrasi dan imigrasi.

“Kemarin pendaftarannya memang agak mepet dengan mulai perkuliahan dan ternyata proses imigrasi lumayan lama termasuk registrasi ulangnya. Jadi nanti mereka akan masuk di tahun ini,” katanya, Minggu (29/1/2023).

Baca Juga: Penyuap Rektor Unila Akui Banyak Olahraga dan Ibadah Selama di Lapas

1. Proses imigrasi lama karena ada mahasiswa berasal dari negara berkonflik

Unila Terima 19 Maba Asing, Kuliah Sempat Ditunda karena PerizinanIDN Times/Silviana

Proses imigrasi yang lama ini disampaikan Suharso dikarenakan beberapa negara asal mahasiswa asing tersebut memang berasal dari negara berkonflik. Sehingga proses izin cukup memakan waktu karena ada sesi wawancara dari Badan Intelijen Nasional di Jakarta.

“Iya untuk proses izin (visa) itu saya sempat beberapa kali bolak-balik Jakarta karena memang dari BIN itu ketat sekali. Ketika Unila menerima mahasiwa dari Afganistan pertanyaannya panjang banget,” ujarnya.

Namun pihak kampus memahami hal itu, ia mengatakan BIN memiliki ketakutan bahwa jalur kuliah seperti ini digunakan sebagai kamuflase dari mahasiswa luar negeri untuk mencari jalan untuk keluar dari negaranya dan masuk ke Indonesia hanya sebagai pintu keluar saja menuju negara tujuan sebenarnya.

“Maka kita ditekankan untuk menjaga mereka benar-benar dan itu yang memang harus kami lakukan. Kita juga tahun ini bakal buka pendaftaran lagi tapi 6 bulan sebelum mulai kuliah supaya antisipasi pengurusan visa yang lama itu,” imbuh Suharso.

2. Asrama mahasiswa asing akan dicampur dengan mahasiswa Indonesia

Unila Terima 19 Maba Asing, Kuliah Sempat Ditunda karena PerizinanSatgas COVID-19 BNPB tinjau kesiapan Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat karantina jemaah umrah (dok. Kemenag)

Tak langsung mengikuti perkuliahan, Suharso mengatakan mahasiswa asing dari Yaman, Sudan, Tanzania, Afganistan, Thailand, Madagaskar, Jepang, Vietnam, dan Prancis ini nantinya akan menerima persiapan bahasa terlebih dahulu.

“Nanti kan rencananya mereka akan tinggal di Rusunawa. Itu kita penginnya mereka gak digabung sama sesama mahasiswa asing, tapi sama mahasiswa Indonesia lain supaya bisa lebih cepat bisa bahasa Indonesianya,” katanya,

Selain itu, nantinya juga akan ada penunjukan mahasiswa Indonesia sebagai mahasiswa pendamping dari mahasiswa asing tersebut selama masa-masa perkulihan awal di Unila.

3. Kelas bahasa selama kurang lebih satu semester

Unila Terima 19 Maba Asing, Kuliah Sempat Ditunda karena PerizinanGedung TIK Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Suharso mengatakan, mahasiswa asing ini akan sampai di Indonesia pada Februari 2023 mendatang. Selama kurang lebih satu semester mereka akan tetap shift in masuk dalam kelas kuliah untuk belajar kebahasaan.

“Jadi ditiap mata kuliah di semester genap ini mereka shift in aja dulu. Hanya duduk mendengarkan dan tujuannya untuk melatih kemampuan bahasanya,” ujarnya.

Selain itu, Unila juga akan memberikan pilihan mata kuliah terkait bahasa dan budaya Lampung untuk mahasiswa asing sebelum masuk ke dalam mata kuliah sesuai prodinya masing-masing. 

4. Mendapat beasiswa penuh

Unila Terima 19 Maba Asing, Kuliah Sempat Ditunda karena PerizinanWakil Rektor IV, Suharso. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Terkait program ini sendiri, Suharso mengatakan mahasiswa asing tersebut mendapatkan beasiswa secara penuh dari Unila. Mulai dari uang kuliah, asrama, living cost tiap bulan, hingga dana penelitian skripsi.

“Yang tidak kita berikan itu cuma transportasi dari negara asalnya ke Indonesia sampai ke Lampung dan sebalinya dari Lampung ke luar itu tidak kita cover,” imbuhnya.

Kemudian Unila juga mengcover asuransi kesehatan serupa BPJS Kesehatan untuk mahasiswa asing tersebut. Sehingga nantinya mereka bisa berobat di faskes terdekat.

Baca Juga: Gaya 'Infaq' Bupati Lampung Timur, Kursi Furniture Ditukar Kursi Unila

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya