Pulau Pahawang Jadi Lokasi KKN Mahasiswa Asing ISCE 2025

- Kegiatan KKN ISCE 2025 di Pulau Pahawang diikuti oleh 70 peserta, termasuk 12 mahasiswa internasional dari berbagai negara.
- Mahasiswa asing kagum dengan keindahan alam Pahawang dan potensi pariwisata Desa Pahawang yang dikelola langsung oleh masyarakat.
- Keterlibatan mahasiswa internasional diharapkan dapat memperkuat pemahaman lintas budaya dan mengenal potensi lokal secara langsung.
Pesawaran, IDN Times – Puluhan mahasiswa internasional peserta International Student Community Engagement (ISCE) 2025 menyambangi Desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Kunjungan ini menjadi bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISCE yang digagas Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat, bekerja sama dengan Itera dan Unila sebagai tuan rumah.
Para peserta tampak antusias menelusuri pengelolaan wisata bahari berbasis masyarakat yang menjadi sumber utama ekonomi Desa Pahawang. Tak hanya mengamati, mereka juga aktif berdialog dan bertukar budaya dengan warga setempat.
1. Kegiatan diikuti 70 peserta

Kepala LPPM Unila, Dikpride Despa menyampaikan bahwa kegiatan diikuti 70 peserta yang terdiri atas dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, termasuk 12 mahasiswa internasional dari Itera dan 7 dari Unila.
“Mahasiswa asing berasal dari berbagai negara, seperti Yaman, Palestina, Nigeria, Mesir, Myanmar, Thailand, Timor Leste, dan Zimbabwe. Mereka aktif berbaur dengan masyarakat dalam tiga kegiatan utama yang dilakukan secara paralel,” ujar Despa, Jumat (25/7/2025).
2. Mahasiswa asing kagum dengan keindahan alam Pahawang

Sementara Sekretaris Desa Pahawang, Aristama, turut memperkenalkan potensi desanya kepada para peserta. Ia menjelaskan bahwa Desa Pahawang, yang mencakup Pulau Pahawang dan Pulau Legundi, terdiri atas enam dusun dengan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan utama.
“Wisata bahari kami dikelola langsung oleh masyarakat. Kami juga rutin menjalin kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi untuk pengembangan potensi desa dan sumber daya manusia,” ujarnya.
Salah satu peserta, Yassin Al Shihaby dari Mesir, mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan alam Pahawang.
“Ini salah satu pantai terindah yang pernah saya kunjungi,” katanya.
Hal senada disampaikan Fungai, mahasiswa asal Zimbabwe, yang mengaku bersyukur dapat mengikuti program ISCE. Ia mengaku terkesan dengan berbagai atraksi wisata seperti seawalker, snorkeling, dan outbound yang menjadi daya tarik Pulau Pahawang.
3. Memperkuat pemahaman lintas budaya sekaligus mengenal potensi lokal

Rektor Itera, Prof. Nyoman, menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa internasional dalam kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat pemahaman lintas budaya sekaligus mengenal potensi lokal secara langsung.
“Harapannya, hal-hal baik dari Pahawang, khususnya di sektor pariwisata, dapat mereka kenang dan ceritakan kembali di negara asal,” tuturnya.