Pria Tewas Bersimbah Darah Ditikam OTK di Lapo Tuak Pringsewu

- Korban tewas ditikam OTK di lapo tuak
- Konflik antara korban dan pelaku diduga menjadi pemicu penusukan
- Polisi masih melakukan penyelidikan dan mengejar terduga pelaku
Pringsewu, IDN Times - Seorang pria di Kabupaten Pringsewu tewas bersimbah darah akibat ditusuk orang tak dikenal (OTK) di halaman lapo tuak Pekon Wates Selatan, Kecamatan Gadingrejo, Sabtu (20/12/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Kapolres Pringsewu, AKBP M Yunnus Saputra membenarkan adanya peristiwa penganiayaan mengakibatkan korban meninggal dunia tersebut. Insiden itu dialami pria bernama Legiman (39) warga Dusun Tambahsari, Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo.
"Korban meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian perut. Berdasarkan luka yang ada, diduga senjata digunakan berupa pisau,” ujarnya dikonfirmasi.
1. Korban dan pelaku diduga terlibat konflik

Setelah menerima laporan peristiwa tersebut, Yunnus mengungkapkan, petugas kepolisian dari Polsek Gadingrejo langsung mendatangi lokasi kejadian, untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Hasil penyelidikan awal, sebelum peristiwa penusukan itu antara korban dengan pelaku OTK diduga sempat terlibat konflik," ungkapnya.
2. Sempat dibawa ke puskesmas

Yunnus melanjutkan, korban Legiman saat ditemukan terkapar bersimbah darah di lokasi kejadian, sejumlah pengunjung lapo tuak tersebut segera membawanya ke Puskesmas Wates.
Namun nahas, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Puskesmas Wates, korban Legiman akhirnya dinyatakan telah meninggal dunia.
"Di saat bersamaan penemuan korban, warga setempat turut melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gadingrejo. Saat ini, korban telah diserahkan ke pihak keluarga," katanya.
3. Polisi masih kejar pelaku

Yunnus menegaskan, petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa merenggut korban jiwa ini, termasuk mengejar terhadap terduga pelaku.
"Ya masih pengejaran. Identitas pelaku telah dikantongi, dan upaya penangkapan terus dilakukan." imbuh Kapolres.

















