Pengakuan Otak Komplotan Begal Driver Taksi Online: Butuh Modal Usaha

- Jefri Karnando (35) mengaku nekat melakukan begal karena membutuhkan uang untuk modal usaha jualan di tempat orang rumah.
- Setelah berhasil mencuri kendaraan korban, Jefri rencananya akan menjualnya dan membagi hasil penjualan dengan tiga rekannya.
- Jefri juga mengakui bahwa aksi nekatnya didorong oleh keinginannya untuk bermain judi online jenis slot, bukan karena narkoba.
Bandar Lampung, IDN Times - Jefri Karnando (35), otak komplotan pelaku begal menyasar korban driver taksi online di Bandar Lampung mengaku nekat melancarkan aksi pencurian bersama rekan-rekan karena membutuhkan uang dalam jumlah besar.
Peristiwa pembegalan dialami korban Hendrik Suherman (41) hingga mengalami sejumlah luka tusuk ini terjadi di Jalan ZA Pagaralam tepatnya di depan SDN 2 Rajabasa, Bandar Lampung, Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Butuh modal mau bikin usaha jualan di tempat orang rumah," ujar warga Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) itu di hadapan petugas, Senin (3/2/2025).
1. Mobil hendak dicuri rencananya akan dijual

Jefri menyebutkan, pascanantinya berhasil menggasak kendaraan korban tersebut rencananya akan dijual. Kemudian uang hasil penjualan barang curian tersebut akan dibagi bersama tiga rekan lainnya.
Aksi pencurian turut diakui lantaran terhimpit kebutuhan ekonomi, dikarenakan pekerjaannya sehari-hari sebagai perantauan buruh angkut di kawasan Pelabuhan Panjang tak cukup.
"Saya nguli di pelabuhan. Jadi saya yang kasih ide, baru ngajak mereka-mereka ini. Saya juga yang nusuk korban, saya tancapin (pisau) ke dadanya," ungkapnya.
2. Judol slot diakui turut motivasi pelaku

Jefri juga tak menampik tindakan nekat semacam ini turut didorong dan didasari keinginannya untuk bermain judi online (judol) jenis slot.
"Iya main slot, kalau narkoba tidak," kata residivis kasus pencurian tersebut.
3. Korban bersyukur masih bisa selamat

Hendrik, korban berhasil selamat dalam peristiwa pembegalan tersebut mengaku tak henti-hentinya bersyukur lantaran masih bisa selamat dari maut, sekaligus kendaraan pribadi miliknya urung dibawa kabur oleh para pelaku.
Kejadian semacam ini diakui baru dialaminya pertama kali, sejak tiga tahun terakhir aktif berprofesi sebagai driver taksi online.
"Dari awal saya bawa rombongan penumpang ini memang sudah curiga, tapi saya tetap profesional sampai akhirnya terjadi kejadian ini. Saya pribadi terima kasih kepada jajaran Polresta Bansar Lampung," katanya.