Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemprov Lampung Kebut Fasilitas Pengelolaan Sampah Terpadu di Lamsel

Kementerian Lingkungan Hidup menyegel Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Bakung di Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Kementerian Lingkungan Hidup menyegel Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Bakung di Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
  • Siapkan daur ulang skala besar: Fasilitas pengelolaan sampah terpadu direncanakan menjadi pusat pengolahan sampah modern dengan teknologi Waste to Energy (WTE) untuk mengurangi volume sampah.
  • Gandeng perusahaan asal Cina: Pembangunan fasilitas ini melibatkan kolaborasi dengan perusahaan asal Cina, Genertec International Holding CO Ltd, untuk mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
  • Sebut permasalahan sampah menjadi isu krusial: Bandar Lampung sebagai kota dengan pertumbuhan tercepat dan terpadat di Indonesia harus segera menyelesaikan isu sampah agar tidak menghadapi krisis lingkungan yang lebih besar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mendorong percepatan penyediaan fasilitas pengelolaan sampah terpadu di Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Lahan disiapkan 20 hektare.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, fasilitas pengelolaan sampah terpadu tindak lanjut langkah serius mengatasi volume sampah harian mencapai 800 ton per hari di Bandar Lampung dan 200 ton per hari dari dua Kecamatan Lampung Selatan.

"Persoalan sampah bukan lagi masalah lokal, melainkan masalah regional yang membutuhkan solusi bersama," ujar Mirza sapaan akrabnya, Rabu (13/8/2025).

1. Siapkan daur ulang skala besar

IMG-20250812-WA0031.jpg
Gubernur Mirza menggelar rapat koordinasi dengan Pemkab Lampung Selatan dan Pemkot Bandar Lampung bahas persoalan sampah. (Dok. Pemprov Lampung).

Mirza melanjutkan, keberadaan fasilitas tersebut direncanakan bakal menjadi pusat pengolahan sampah modern dari Bandar Lampung dan Lampung Selatan, termasuk Kabupaten Pesawaran.

Nantinya, teknologi akan digunakan, seperti Waste to Energy (WTE) atau daur ulang skala besar, sehingga diharapkan dapat mengurangi volume sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) secara signifikan.

"Pembangunan ini menjadi langkah nyata Pemprov Lampung untuk mengubah masalah sampah menjadi potensi ekonomi dan energi baru," imbuhnya.

2. Gandeng perusahaan asal Cina

Proses penguraian sampah di TPA Bakung. (IDN Times/Muhaimin)
Proses penguraian sampah di TPA Bakung. (IDN Times/Muhaimin)

Dalam realisasinya, dikatakan, pembangunan fasilitas pengelolaan sampah terpadu ini bakal mengedepankan kolaborasi dalam penanganan sampah, sehingga bisa mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.

"Salah satu perusahaan dari China, Genertec International Holding CO Ltd siap bekerja sama sebagai pihak ketiga," katanya.

3. Sebut permasalahan sampah menjadi isu krusial

IMG-20250812-WA0036.jpg
Gubernur Mirza menggelar rapat koordinasi dengan Pemkab Lampung Selatan dan Pemkot Bandar Lampung bahas persoalan sampah. (Dok. Pemprov Lampung).

Mirza turut menekankan, Bandar Lampung sebagai ibukota provinsi merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat dan terpadat di Indonesia, sehingga permasalahan sampah menjadi isu krusial harus segera diselesaikan.

Oleh karenanya, ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah hadir dan berkomitmen dalam penyelesaian penanganan permasalahan sampah.

"Jika tidak ada penanganan yang terintegrasi, kita akan menghadapi krisis lingkungan yang lebih besar. Persoalan sampah ini adalah hal yang memang harus kita tangani bersama-sama," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us