Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pasutri Lampung Korban Mbah Slamet Pamitan Ngaku Dapat Kerja di Jateng

Slamet Tohari diminta memperlihatkan lubang tempat dia mengubur belasan korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Pesawaran, IDN Times - Pasangan suami istri (pasutri) asal Lampung dikabarkan turut menjadi korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Jawa Tengah, Mbah Slamet (46) talah meninggalkan kediaman di Kabupaten Pesawaran sejak 1 tahun lalu.

Pasutri tersebut Irsyad (44) dan Wahyu Triningsih (41) warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran. Kedua korban pergi berdalih merantau karena mendapatkan pekerjaan mengajar di wilayah Jawa Tengah.

"Di sana (Jawa Tengah) mereka katanya dapat kerjaan, kurang jelas juga apa, tapi katanya ngajar kursus gitulah dibayar per jam. Ya setelah itu mereka pamit," ujar Helmi, kakak kandung Irsad saat dimintai keterangan, Kamis (6/4/2024).

1. Irsyad sebelumnya dikenal berprofesi sebagai pengusaha dan perajin kain tapis

Ilustrasi pembuatan tapis Lampung secara manual (IDN Times/Istimewa)

Selama berdiam di desa setempat, dijelaskan Helmi, Irsyad sehari-hari berprofesi sebagai pengusaha sekaligus perajin kain khas Lampung, Tapis. Itu sebelum akhirnya berpamitan dengan keluarga, untuk memutuskan merantau ke Jawa Tengah.

Kendati keluarga tak tahu persis, kepergian kedua korban ke Jawa Tengah, guna menemui langsung Slamet Tohari (45) atau kini dikenal sebagai Mbah Slamet.

"Iya setelah pamitan pergi itu, ya gitu aja bilangnya ke Jawa Tengah," ungkap Helmi.

2. Pascapamit ke Jawa Tengah, keduanya tidak pernah memberikan kabar ke keluarga

Slamet Tohari, seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara saat dikeler ke lokasi kejadian. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Selama kepergian pasutri itu, Helmi menyampaikan, keluarga di Lampung tidak pernah mendapatkan kabar sama sekali dari Irsyad maupun Wahyu Triningsih, hingga akhirnya keluarga mengetahui kabar keduanya turut menjadi korban dukun pengganda uang Mbah Slamet.

"Gak ada kontak apapun setelah pamitan pergi itu, sama sekali dengan keluarga di Lampung," kata Helmi.

3. Polda Lampung akan ambil sample DNA keluarga di Lampung

pexels.com/Edward Jenner

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad telah membenarkan ihwal kabar menyebutkan pasutri Irsyad dan Triningsih menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Polda Lampung juga bakal melakukan pengambilan sampel DNA terhadap keluarga almarhum di Lampung. Itu guna dicocokan dalam proses kepentingan identifikasi dan penyidikan temuan sejumlah jasad hasil pembantaian Mbah Slamet.

"Rencananya sampel DNA akan diambil dari Tim DVI Biddokes Polda Lampung. Kami harap pihak keluarga dapat mendukung proses kasus ini dan berkerjasama dengan kepolisian," tandas Pandra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us