Rektorat Digeledah KPK, Plt Rektor Unila: Saya Tak Campuri Penyidikan

Siap bekerjasama dengan KPK

Bandar Lampung, IDN Times - Plt Rektor Unila, Mohammad Sofwan Effendi enggan menanggapi terkait tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Gedung Rektorat Unila. Ia mengklaim tidak menemui tim penyidik KPK memeriksa beberapa ruangan di rektorat dari pagi hingga malam ini, Senin (22/8/2022).

“Saya dengar ada KPK di atas (gedung rektorat). Tapi tidak ketemu. Saya tidak tahu ruangan mana yang dimasuki tadi. Dan mereka juga tidak perlu bertemu saya,” tegasnya.

Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemdikbud Ristek ini menambahkan, tugasnya sebagai Plt Rektor Unila tidak mencampuri penyidikan dilakukan KPK.

“Tugas saya ke sini tidak ingin mencampuri KPK. Mereka bekerja dengan SOP-nya sendiri. Jadi biarkan saja. Tapi yang jelas, kita harus bekerja sama dengan mereka,” tegas dia saat meninggalkan gedung rektorat melewati pintu belakang didampingi Wakil Rektor IV Unila, Prof Suharso sekitar pukul 19.00 WIB.

Sofwan melanjutkan, sebagai Plt Rektor Unila bakal langsung bekerja untuk memimpin dan memastikan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berjalan dan lancar.

"Tadi sudah saya kumpulkan seluruh wakil rektor, dekan, ketua Satuan Pengawas Internal (SPI), direktur pasca, dan beberapa pejabat untuk berkoordinasi agar layanan terhadap mahasiswa tidak boleh berhenti, tidak boleh terhambat karena masalah ini," imbuhnya.

Selain itu, dirinya bersama jajaran juga akan bekerja memulihkan kepercayaan masyarakat, terkhusus warga kampus Unila. "Unila sebagai garda moral bangsa dan menjaga etika akademik, tidak boleh terganggu untuk melaksanakan Tri Dharma apapun kejadiannya," tandas Sofwan

Baca Juga: Sudah 10 Jam Penyidik KPK Geledah Gedung Rektorat Unila, Hasilnya?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya