Menanti 14 Tahun, Akhirnya Unila Punya Prodi S1 Bahasa Lampung

Siap menerima mahasiswa baru 2021

Bandar Lampung, IDN Times – Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof Dr Karomani M.Si bangga program studi (Prodi) Pendidikan Strata 1 (S1) Bahasa Lampung disetujui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Prodi dalam naungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila tersebut siap menerima mahasiswa baru 2021 ini.

“14 tahun menunggu prodi ini akhirnya bisa dibuka. Padahal S2-nya sudah ada lebih dulu, tapi S1 gak ada, ini kan aneh. Tapi kami bersyukur akhirnya disetujui,” jelasnya kepada awak media usai acara Kaleidoskop Masa Kepemimpinan Rektor Unila 2020, Rabu (6/1/2021).

1. Ingin budaya Lampung tuan rumah di negeri sendiri

Menanti 14 Tahun, Akhirnya Unila Punya Prodi S1 Bahasa LampungMenara Siger di Kabupaten Lampung Selatan. (IDN Times/Istimewa).

Rektor Karomani memiliki sejumlah rencana pasca pembukaan Prodi Pendidikan Bahasa Lampung. Ia ingin kampus yang dipimpinnya juga memiliki pusat studi budaya Lampung.

“Ini juga akan selaras rencananya bikin rumah adat Lampung sebagai ikon di kampus. Tujuan semuanya melestarikan budaya Lampung dan agar budaya ini jadi tuan rumah di Lampung,” jelasnya.

Karomani menambahkan, pihaknya juga menggagas akan membuat film layar lebar mengangkat kisah pahlawan nasional asal Lampung Radin Inten II. “Rencananya  kerja sama dengan Pemprov Lampung, Banten, dan Unila harapannya (film) menjadi warisan bagi anak cucu bisa mengetahui semangat perjuangan dan integritas Radin Inten II,” jelasnya.

Baca Juga: Keren, Unila Masuk 10 Besar Peraih Medali Terbanyak Pimnas 2020

2. Target masuk 10 besar kampus terbaik

Menanti 14 Tahun, Akhirnya Unila Punya Prodi S1 Bahasa LampungGedung Rektorat Universitas Lampung (Unila). (IDN Times/Istimewa)

Rektor Unila Prof Karomani menargetkan, kampus ini bisa masuk 10 besar kampus terbaik di 2021. Unila sempat terperosok hingga peringkat 46 nasional, kemudian di 2020 berhasil naik peringkat ke posisi 29.

"Itu yang belum kita raih kemarin, mudah-mudahan pada penilaian di Agustus 2021 nanti bisa naik peringkat lagi. Kami juga menargetkan menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH),” jelasnya.

Status PTNBH imbuhnya, diperlukan agar kampus hijau itu bisa lebih otonom dalam segi pengelolaan. Menurut Karomani, saat ini tidak mungkin Unila masuk top ten university jika statusnya masih Badan Layanan Umum (BLU).

3. Kaleidoskop bertujuan evaluasi kinerja

Menanti 14 Tahun, Akhirnya Unila Punya Prodi S1 Bahasa LampungUnila menyampaikan kaleidoskop masa kepemimpinan rektor selama tahun 2020. (IDN Times/Martin L Tobing).

Unila menyampaikan kaleidoskop masa kepemimpinan rektor selama tahun 2020. Kegiatan dihadiri para wakil rektor, jajaran pimpinan di tingkat fakultas, direktur pascasarjana, para ketua dan sekretaris lembaga, kepala biro, kepala UPT, kepala badan, ketua SPI, para tenaga fungsional di lingkungan kampus, serta awak media.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Prof Suharso yang juga penanggung jawab tim evaluasi satu tahun masa kerja rektor mengatakan, kaleidoskop perdana yang dihelat setahun masa kepemimpinan Rektor Prof Karomani ini bertujuan mengevaluasi kinerja yang telah diselenggarakan selama 2020.

Kaleidoskop 2020 akan menjadi pijakan sehingga kinerja tahun 2021 bisa dilakukan lebih baik lagi. “Tidak dapat dipungkiri, ada kelebihan dan kekurangan pada kinerja tahun sebelumnya. Mudah-mudahan di tahun 2021 bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

4. Bakal intens perluas jaringan dan kerja sama dengan berbagai pihak

Menanti 14 Tahun, Akhirnya Unila Punya Prodi S1 Bahasa LampungRektor Universitas Lampung (Unila), Prof Dr Karomani M.Si. (IDN Times/Martin L Tobing).

Rektor Unila Prof Karomani, menjelaskan, kaleidoskop Unila tahun 2020 adalah potret kegiatan Unila selama satu tahun. Gambaran tersebut memuat berbagai kemajuan sekaligus beberapa catatan untuk disempurnakan ke depannya.

Orang nomor satu di Unila ini juga menyampaikan, beberapa capaian yang telah Unila capai selama 2020 di antaranya, memperluas jejaring di berbagai lembaga dan melakukan konsolidasi dengan pengurus YP Unila. Perluasan jaringan dilakukan untuk memudahkan Unila berkomunikasi dengan berbagai pihak di masa mendatang.

“Saat ini ada dua orang yang merupakan bagian dari keluarga besar Unila telah berhasil menempati jabatan di LLDIKTI Wilayah II dan Mahkamah Agung. Itu salah satu bentuk prestasi Unila dalam hal menciptakan SDM berkualitas yang berguna bagi nusa dan bangsa,” jelasnya.

Acara penyampaian kaleidoskop dilanjutkan dengan pemaparan buku Kaleidoskop Universitas Lampung Tahun 2020 oleh Dr Sutikno selaku Ketua Tim Penulis

Baca Juga: Bedah Buku Rektor Unila: Mengapa Dunia Tidak Memihak Gus Dur

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya