Cerita Mahasiswa Bisnis Kedai Kopi, Konsumen Boleh Bayar Seikhlasnya

Ada layanan mengaji dan sarapan gratis

Bandar Lampung, IDN Times – Maraknya kedai kopi di Kota Bandar Lampung memicu banyak anak muda tertarik menekuni lapak bisnis ini. Satu di antaranya dilakukan M Al Fatih Mubbaraq mendirikan kedai kopi bernama Pojok Dakwah.

Fatih menerangkan, kedai kopi didirikan bersama tiga rekannya baru resmi beroperasi, Jumat (2/10/2020). Lokasinya di lingkungan pada penduduk Jalan Kopi Arabika III, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

Ia tak menampik, sebelum menjalankan kedai kopi, ada masyarakat lain sudah lebih dulu banyak menekuni bisnis tersebut. Merujuk hal itu, ia bersama mitra bisnisnya coba menghadirkan konsep minum segelas kopi bayar seikhlasnya.

1. Usung konsep minum segelas kopi bayar seikhlasnya dan ladang dakwah

Cerita Mahasiswa Bisnis Kedai Kopi, Konsumen Boleh Bayar SeikhlasnyaIlustrasi Coffee Shop (IDN Times/Anata)

Fatih menyatakan, ide mengusung konsep minum segelas kopi bayar seikhlasnya merujuk ada beberapa orang yang jarang ke kedai kopi. Persepsi yang mengemuka terkait hal itu adalah harga minuman di kedai kopi mahal.

“Padahal tidak seperti itu. Justru variatif (harganya) sesuai jenis minumannya. Mengacu hal itu, kami berikan beberapa menu kopi bayar seikhlasnya,” ujar mahasiswa semester III Program Studi (Prodi) Manajemen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya ini, Senin (5/10/2020).

Ia menambahkan, selain ada layanan bayar seikhlasnya, bisnis kedai kopi yang digeluti pun rata-rata harga sangat terjangkau bagi kalangan pelajar dan mahasiswa dari Rp6 ribu-Rp17 ribu per gelas. Fatih berkomitmen, bisnis yang digeluti bukan sekadar mencari keuntungan semata, tapi ladang dakwah.

Baca Juga: Wabah COVID-19 Tak Urungkan Niat Mahasiswi Rintis Bisnis Udang Vaname

2. Aplikasikan ilmu bangku kuliah untuk berwirausaha

Cerita Mahasiswa Bisnis Kedai Kopi, Konsumen Boleh Bayar SeikhlasnyaIlustrasi kuliah tatap muka. Pexels/Fauxels

Menyandang status mahasiswa dan kebetulan kuliah Prodi Manajemen menurut Fatih menjadi ajang praktik langsung teori yang didapat. Ia beralasan, tertarik membuka kedai kopi ini karena selama perkuliahan di IIB Darmajaya diajarkan untuk berwirausaha.

“IIB Darmajaya merupakan kampus yang mencetak pengusaha dan banyak lulusannya telah berwirausaha sukses. Ke depan juga akan menyiapkan co-working space di sini dan Kopi Susu Kurma ke depan akan jadi signature di tempat kami,” imbuhnya.

Terkait layanan di Kedai Kopi Pojok Dakwah buka Senin, Rabu, Kamis, dan Jumat (16.00–22.00 WIB) serta Sabtu dan Minggu (16.00–23.00 WIB) ini, Fatih mengatakan, pengunjung dapat menikmati fasilitas free wifi, belajar mengaji gratis, kajian bulanan, hingga sarapan gratis. “Sarapan gratis ini diberikan dengan menyetorkan salah satu surat di Al-Quran. "Kita juga memiliki program Jumat Berkah dengan berbagi kepada yang kurang mampu,” urainya.

3. Berkomitmen memberikan kemampuan dan pengetahuan entrepreneur mahasiswa sejak awal masuk perkuliahan

Cerita Mahasiswa Bisnis Kedai Kopi, Konsumen Boleh Bayar Seikhlasnyadarmajaya.ac.id

Rektor IIB Darmajaya, Dr. (Can) Ir H Firmansyah YA, MBA, MSc, mengutarakan, pihaknya sangat mendukung mahasiswa dalam berwirausaha. Menurutnya, konsep bisnis ditekuni mahasiswa unik dan tidak sekadar mencari keuntungan bisnis semata.

“Fatih membuka Pojok Dakwah ini membuat konsep yang berbeda. Karena mengajak dalam hal kebaikan dan mengingatkan sesama dari satu gelas kopi yang disajikan,” ujarnya.

Menurut Firmansyah, IIB Darmajaya selama ini menjadi kampus sangat berkomitmen memberikan kemampuan dan pengetahuan entrepreneur mahasiswa sejak awal masuk perkuliahan. “Karena dengan membangun usaha sendiri juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,” terangnya.

Baca Juga: IIB Darmajaya PTS Terbaik di Bandar Lampung Versi Kemendikbud

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya