Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lima Tahun Terakhir, 11 Gajah Sumatera Mati di Way Kambas

IMG_20251117_123332.jpg
Penampakan gajah Dona mati di kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). (DOK. Balai TNWK).
Intinya sih...
  • Sebanyak 11 kasus kematian gajah sumatera tercatat di TNWK selama lima tahun terakhir, termasuk 7 ekor gajah jinak dan 4 ekor gajah liar.
  • Balai TNWK melaporkan 5 individu kelahiran populasi gajah jinak, serta sedang melakukan survei genetika populasi gajah liar untuk mendapatkan estimasi jumlah yang lebih akurat.
  • Hingga Agustus 2025, Balai TNWK merawat sebanyak 61 ekor gajah jinak yang memainkan peran penting dalam pengamanan kawasan dan edukasi konservasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Timur, IDN Times - Sebanyak 11 kasus kematian Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) tercatat di kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur selama lima tahun terakhir.

Berdasarkan catatan Balai TNWK periode 2020-Agustus 2025, kasus kematian tersebut dialami tujuh ekor gajah jinak, sebagian besar akibat faktor usia lanjut dan komplikasi kesehatan kronis. Seluruhnya telah melalui proses nekropsi oleh tim medis dan dokter hewan.

Sisanya, empat ekor gajah liar mati dilaporkan dengan penyebab bervariasi mulai dari luka jerat, keracunan, hingga insiden alamiah. Setiap kejadian langsung ditindaklanjuti dengan investigasi oleh tim lapangan.

"Meskipun jumlahnya relatif rendah dibanding populasi, angka kematian ini tetap menjadi perhatian serius dan mendorong penguatan perlindungan habitat, serta penegakan hukum terhadap praktik perburuan dan pemasangan jerat ilegal," ujar Humas Balai TNWK, Nandri Yulianto dikonfirmasi, Rabu (19/11/2025).

1. Catat lima kelahiran individu gajah jinak

IMG_20250817_100945.jpg
Kelahiran bayi gajah sumatera di di Pusat Lektur Gajah Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur. (Dok. Balai TNWK).

Selain catatan kasus kematian, Nandri melanjutkan, Balai TNWK melaporkan ada lima kelahiran populasi gajah jinak di lembaga konservasi setempat. Jumlah ini tersebar dua kelahiran di Pusat Latihan Gajah (PLG) dan tiga kelahiran di Elephant Response Unit (ERU).

"Kelahiran ini menunjukkan, bahwa program perawatan, kesehatan, dan manajemen gajah jinak di TNWK berjalan baik dan memberi kontribusi positif terhadap keberlangsungan spesies," ucapnya.

Sementara itu, populasi gajah liar saat ini sedang dilakukan survei genetika populasi atau DNA fecal sampling mencakup seluruh bentang jelajah gajah liar di dalam kawasan TNWK. "Proses pengumpulan sampel telah dilakukan sejak akhir 2024 dan kini masih dalam tahap analisis laboratorium," lanjut dia.

2. Tercatat ada 160-180 individu gajah liar

IMG_20251118_124701.jpg
Potret kematian gajah Suli di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. (DOK. Balai TNWK).

Nandri menyampaikan, survei genetika populasi ini merupakan bagian dari upaya ilmiah untuk mendapatkan estimasi jumlah dan struktur populasi gajah liar secara lebih akurat dan mutakhir.

Menurutnya, hasil survei ini diharapkan dapat memberikan pembaruan dari estimasi terakhir yang dilakukan oleh Wildlife Conservation Society (WCS) pada 2010, yaitu kurang lebih sekitar 247 individu.

"Data terakhir 2024 perkiraan jumlah estimasi gajah liar yaitu, 160-180 individu. Data baru yang dilaksanakan 2025, nantinya akan menjadi dasar penting dalam perencanaan konservasi dan pengelolaan habitat gajah liar secara lebih tepat sasaran," katanya.

3. Hingga kini terdata 33 ekor gajah jinak

IMG_20250817_101010.jpg
Kelahiran bayi gajah sumatera di Pusat Lektur Gajah Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur. (Dok. Balai TNWK).

Menurut pendataan hingga Agustus 2025, Nandri menyampaikan, Balai TNWK merawat sebanyak 61 ekor gajah jinak. Itu tersebar 33 ekor di PLG Way Kambas dan 28 ekor di ERU berada di empat lokasi ERU Bungur, ERU Tegal Yoso, ERU Braja Harjosari, dan ERU Margahayu.

Menurutnya, gajah-gajah jinak ini memainkan peran penting dalam mendukung patroli pengamanan kawasan, penghalauan gajah liar, hingga edukasi konservasi.

"Gajah jinak ini juga menjadi ikon wisata edukatif yang mempertemukan masyarakat dengan satwa karismatik ini secara positif," imbuh Nandri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Jelang Penetapan UMP 2026, Buruh Lampung Tuntut Upah Naik 15 Persen

19 Nov 2025, 18:02 WIBNews