Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kronologi Ibu Kandung di Lampung Bacok dan Bunuh Balitanya

ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Seorang balita ditemukan tewas bersimbah darah setelah dibacok oleh ibu kandungnya sendiri menggunakan golok.
  • Korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya di dapur rumah mereka, dengan luka parah di kepala.
  • Setelah dibawa ke bidan desa untuk pertolongan, balita tersebut dinyatakan meninggal dunia, sementara ibu kandungnya sedang dalam proses pengobatan karena percobaan bunuh diri.

Lampung Timur, IDN Times - HS, balita berusia 6 bulan ditemukan tewas bersimbah darah usai dibacok ibu kandungnya sendiri menggunakan sebilah golok pertama kali ditemukan oleh sang kakak.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi di kediaman keluarga tersebut tepat di area dapur rumah beralamatkan di Dusun 3 Desa Way Areng, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 04:00 WIB.

"Jadi yang pertama kali menemukan korban adalah saksi Nuril Arifin yang merupakan kakak korban (HS) itu sendiri," ujar Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya dimintai keterangan.

1. Pelaku ibu kandung berdiri tepat disebelah korban dengan memegang golok

Penampakan barang bukti golok digunakan pelaku Umi Dasifah digunakan membunuh anaknya HS. (DOK. Polres Lampung Timur).

Terkait detail kronologi peristiwa tersebut, Benny mengungkapkan, saksi kakak korban mulanya tidur tiba-tiba dibangunkan oleh suara tangisan yang terdengar dari arah bagian dapur rumah sekitar pukul 04.00 WIB.

Setibanya di dapur, Nuril Arifin dikejutkan penampakan sang adik HS telah tergeletak di lantai sudah dalam kondisi bersimbah darah, dengan luka pada bagian kepala.

"Saat itu, saksi kakak korban ini melihat di sebelah adiknya berdiri ibu kandungnya yang bernama Umi Dasifah sembari memegang sebilah golok," ungkap kapolres.

2. Sempat dibawa ke bidan desa

Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya. (IDN Times/Istimewa).

Mendapati situasi ini, saksi Nuril Arifin langsung bergegas membawa korban ke rumah pamannya Mat Sahe yang kebetulan berada tepat di sebelah kediamannya atau bertetangga rumah.

Sang paman langsung membawa korban HS ke bidan desa untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun nahas, balita tersebut dinyatakan telah meninggal dunia setibanya di rumah bidan desa setempat.

"Sementara pamannya ini membawa korban ke bidan desa, saksi kakaknya ini kembali ke rumah dan telah menjumpai ibunya terkapar tak sadarkan diri di lantai dengan luka sayatan di tangan dan adanya botol racun semut," ucap Benny.

3. Pelaku alami depresi

Ilustrasi seseorang mengalami depresi. Pinterest/asafcon.fr

Benny menambahkan, pelaku Umi Dasifah kini masih dalam proses pengobatan di rumah sakit, karena sempat melakukan percobaan bunuh diri. Pelaku kini mendapatkan penjagaan ketat petugas kepolisian.

"Untuk motif, tersangka ini melakukan pembunuhan karena depresi akibat mengurus anak. Kemudian suaminya jarang pulang ke rumah dan hendak menikah lagi," kata kapolres.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us