Komnas PA Bandar Lampung Desak Evaluasi-Tutup SPPG Penyebab Keracunan

- Minta perketat pengawasan: Komnas PA Bandar Lampung meminta satuan tugas MBG untuk memperketat pengawasan sebelum mendistribusikan hidangan makanan kepada anak-anak di sekolah.
- Penguatan standar keamanan pangan: Pentingnya penguatan standar keamanan pangan dalam setiap tahapan MBG, mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi di sekolah.
- Desak libatkan tim food handler: Desakan untuk melibatkan fungsi kompetensi dari tim food handler atau penjamah makanan, termasuk menerapkan regulasi yang tepat.
Bandar Lampung, IDN Times - Komnas Perlindungan Anak (PA) Kota Bandar Lampung mendesak pemerintah mengevaluasi hingga menutup operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diidentifikasi menimbulkan kasus keracunan pada program makan bergizi gratis (MBG).
Ketua Komnas PA Kota Bandar Lampung, Ahmad Apriliandi Passa mengatakan, sederet temuan kasus dugaan keracunan akibat progam MBG terjadi di kabupaten/kota Lampung sudah sepatutnya dianggap serius oleh pemerintah pusat maupun daerah.
"Ya sangat perlu (dilakukan evaluasi menyeluruh hingga penutupan sementara SPPG bermasalah), tidak ada kompromi untuk hal ini keselamatan dan kesehatan bagi anak adalah hal utama," ujarnya dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).
1. Minta perketat pengawasan

Apriliandi mengatakan, MBG sejatinya dirancang untuk meningkatkan gizi anak sekolah sekaligus memperkuat kualitas pendidikan. Namun faktanya, program ini justru mengakibatkan ratusan pelajar di Lampung mengalami keracunan.
Oleh karenanya, Komnas PA Kota Bandar Lampung meminta satuan tugas MBG memperketat pengawasan sebelum mendistribusikan hidangan makanan kepada anak-anak di sekolah.
“Kami menginginkan anak-anak di sekolah mendapatkan keamanan dari MBG. Petugas pengawasan untuk lebih teliti lagi dan memperhatikan higenitas, agar anak tidak teracuni dari makanan tersebut,” katanya.
2. Penguatan standar keamanan pangan

Lebih lanjut kasus keracunan MBG terjadi akhir-akhir ini tidak bisa dianggap enteng, karena telah menyebabkan ratusan anak jatuh sakit dan mengalami kerusakan pada tubuh memereka
Maka dari itu, ia menekankan pentingnya penguatan standar keamanan pangan dalam setiap tahapan MBG, mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi di sekolah.
"Kami mendukung pelaksanaan program MBG ini yang memiliki tujuan mulia, tapi perlu diingat, pengawasannya juga harus ditingkatkan," tegas Apriliandi.
3. Desak libatkan tim food handler

Selain peningkatan pengawasan, Apriliandi turut mendesak pemerintah melibatkan fungsi kompetensi dari tim food handler atau penjamah makanan, termasuk menerapkan regulasi yang tepat.
"Pemerintah harus memberikan jaminan dan memastikan makanan yang disajikan benar-benar aman dan sehat bagi anak-anak bangsa," imbuhnya.