Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Incar Pasar Global, Tahura Wan Abdul Rachman Gagas Kopi Ramah Burung

IMG-20250915-WA0029.jpg
Pertemuan UPTD KPHK Tahura Wan Abdul Rachman menggandeng Gapoktan dan FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds bahas program kopi ramah burung. (Dok. Dishut Lampung).
Intinya sih...
  • Gapoktan SHK Lestari komitmen lestarikan burung liar dengan larangan perburuan dan penanaman pohon buah di areal kopi.
  • Burung memiliki fungsi utama sebagai pengendali hama alami dan penyerbuk kopi, serta berpotensi ekspor ke luar negeri.
  • Program kopi ramah burung lahir dari peluang pasar dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati, menekankan pentingnya burung sebagai pengendali hama alami.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pesawaran, IDN Times - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) KPHK Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Lampung menggandeng gabungan kelompok tani hutan (Gapoktan) dan organisasi konservasi FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds mengembangkan kopi ramah burung.

Kepala UPTD KPKH Tahura Wan Abdul Rachman, Eny Puspasari mengatakan, program kopi ramah burung akan melibatkan seluruh stakeholder terkait, termasuk para kepala desa dan lembaga non-pemerintah. "Program kopi ramah burung ini mengedepankan keberlanjutan ekosistem, dengan menjadikan burung liar sebagai sahabat alami perkebunan kopi," ujarnya, Senin (15/9/2025).

1. Libatkan komitmen Gapoktan

IMG_20250915_165643.jpg
Pertemuan UPTD KPHK Tahura Wan Abdul Rachman menggandeng Gapoktan dan FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds bahas program kopi ramah burung. (Dok. Dishut Lampung).

Eny melanjutkan, Gapoktan SHK Lestari bertempat di Desa Cilimus, Kabupaten Pesawaran sudah berkomitmen untuk melestarikan satwa burung liar di areal garapan para kelompok tani hutan setempa. Termasuk melarang perburuan burung.

"Gapoktan juga akan melakukan penanaman pohon pohon yang berbuah dan bunganya ini bisa menjadi pakan burung di sela-sela tanaman kopi mereka," katanya.

2. Tekankan fungsi burung dan potensi pasar ekspor

IMG-20250915-WA0028.jpg
Pertemuan UPTD KPHK Tahura Wan Abdul Rachman menggandeng Gapoktan dan FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds bahas program kopi ramah burung. (Dok. Dishut Lampung).

Bukan hanya soal pelestarian, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Y Ruchyansyah mengatakan, keberadaan satwa burung ditekankan memiliki fungsi utama terhadap ekosistem ialah sebagai pengendali hama alami, memakan serangga seperti kumbang dan penggerek batang yang merusak daun dan buah kopi.

Selain itu, burung juga membantu dalam ekosistem perkebunan kopi dengan berperan sebagai penyerbuk dan penyebar biji, serta menciptakan keseimbangan lingkungan. Pengembangan kopi ramah burung ini juga direncanakan bakal merambah pasar ekspor ke luar negeri.

"Pemerintah daerah mendukung penuh program ini, persyaratan ekspor ke luar negeri dari produk kopi salah satunya adalah bebas residu pestisida. Ada banyak kawasan hutan di Lampung telah menjadi lokasi pelepasliaran ratusan ribu burung sitaan dalam lima tahun terakhir," katanya.

3. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati

IMG-20250915-WA0027.jpg
Pertemuan UPTD KPHK Tahura Wan Abdul Rachman menggandeng Gapoktan dan FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds bahas program kopi ramah burung. (Dok. Dishut Lampung).

Sebagai pihak pendamping, Direktur Eksekutif FLIGHT, Marison Guciano mengatakan, program kopi ramah burung lahir dari adanya peluang pasar tidak hanya mengutamakan kualitas kopi, tetapi juga pada upaya pelestarian keanekaragaman hayati, seperti burung burung liar.

"Melalui program ini, kami menekankan pentingnya satwa burung-burung liar sebagai pengendali hama alami bagi tanaman kopi," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Masjid Al-Bakrie Dipromosikan jadi Pusat Kegiatan Islami di Lampung

15 Sep 2025, 21:01 WIBNews