Geger! Petani Kopi Way Kanan Tewas Diserang Beruang di Kebun

- Terekam kamera penampakan beruang besar di lokasi kejadian
- Korban tewas akibat menerima serangan beruang di perkebunan kopi
- Keluarga korban menolak proses autopsi dan langsung melakukan pemakaman
Way Kanan, IDN Times - Seorang petani kopi ditemukan tergeletak tewas di tengah area perkebunan di Kampung Tiuh Balak II, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Selasa, (17/6/2025). Korban diduga meninggal akibat serangan hewan beruang.
Dalam video beredar, nampak jasad nenek lanjut usia tergeletak tak bernyawa di atas dedaunan antara pohon-pohon kopi. Terekam sejumlah warga berbondong-bondong menuju lokasi kejadian penemuan korban.
Bermodalkan bersenjata balok kayu dan golok, para warga tersebut mencari hewan beruang diduga kuat telah menyerang korban hingga meninggal dunia. "Warga Banjar Sari, Way Kanan, Lampung berbondong-bondong menuju lokasi penyerangan beruang hutan di kebun kopi milik warga." tulisan narasi dalam video tersebut.
1. Terekam kamera penampakan beruang besar

Dalam video beredar lainnya di media sosial (Medsos), warga berhasil menangkap basah keberadaan beruang berukuran besar tersebut tengah beraktivitas di sekitar lokasi kejadian perkebunan setempat.
"Mati besarnya, lari dia," terdengar suara pria berusaha mengamati pergerakan beruang tersebut seraya mengarahkan kamera ponselnya.
2. Korban tewas akibat diserang beruang

Menanggapi video beredar, Kapolres Way Kanan, AKBP Adanan Mangopang membenarkan adanya kejadian penemuan jasad meninggal dunia di lokasi setempat. Dari informasi sementara, korban diketahui merupakan petani kopi.
"Benar, kami sudah monitor, ada saksi yang melihat dan yang menyerang korban itu beruang," ujarnya dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).
3. Keluarga tolak proses autopsi

Hasil penyelidikan petugas kepolisian ke lokasi kejadian, Adanan menyampaikan, korban bernama Sami (70) berdomisili sebagai warga Kecamatan Baradatu yang sehari-hari berprofesi sebagai petani kopi.
Pascapenemuan jasad tersebut, korban Sami sempat dievakuasi oleh warga ke Puskesmas terdekat. Namun nyawanya sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Korban langsung dimakamkan pada hari itu juga, setelah penemuan, karena pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Kami bersama warga masih terus memantau wilayah sekitar, untuk mencegah kejadian serupa terulang," tegas kapolres.