Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Fokus Mitigasi Bencana, BPBD Pasang Rambu Evakuasi di Kawasan Pesisir 

Ilustrasi gambar hujan. (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • BPBD Bandar Lampung memasang rambu evakuasi di lima kecamatan pesisir yang rawan tsunami dan gempa bumi, melengkapi rambu sebelumnya.
  • Lima kecamatan tersebut antara lain Panjang, Bumi Waras, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Utara, dan Teluk Betung Barat. BPBD juga aktif mengedukasi masyarakat terkait mitigasi bencana.
  • BPBD bersinergi dengan berbagai pihak untuk meringankan dampak bencana, termasuk dalam pencegahan banjir dengan normalisasi sungai dan pembuatan biopori di 20 kecamatan.

Bandar Lampung, IDN Times – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung terus memperkuat upaya mitigasi di kawasan rawan bencana.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandar Lampung, Sarkoni, mengatakan, telah memasang rambu jalur evakuasi di lima kecamatan pesisir berpotensi terdampak bencana tsunami dan gempa bumi.

“Rambu-rambu terbaru dipasang di wilayah Bumi Waras dan Kangkung sebanyak 50 unit, melengkapi rambu yang sebelumnya sudah dipasang pada 2017,” ujarnya, Selasa (19/11/2024).

1. 5 kecamatan rawan bencana

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandar Lampung, Sarkoni. (IDN Times/Muhaimin)

Sarkoni menjelaskan, ada lima kecamatan masuk dalam kategori rawan bencana tersebut meliputi Panjang, Bumi Waras, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Utara, dan Teluk Betung Barat. "BPBD juga aktif mengedukasi masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana," ungkapnya.

Ia menambahkan, sejak 2003-2004 sudah ada program Desa Tangguh Bencana beberapa kelurahan yakni, Karang Maritim, Panjang Selatan, Panjang Utara, Bumi Waras, dan Kangkung.

“Kegiatan ini bertujuan membentuk masyarakat yang memahami mitigasi bencana sehingga mampu mengurangi risiko dampaknya,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, BPBD bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemkot Bandar Lampung, dinas kesehatan, dan lembaga lainnya untuk meringankan dampak bencana.

2. Antisipasi banjir

Ilustrasi melamar. (IDN Times/Istimewa)

Selain bencana gempa bumi dan tsunami, BPBD bekerja sama dengan BBWS guna fokus pada pencegahan banjir. "Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait normalisasi sungai dan penyediaan ruang terbuka hijau. Dalam waktu dekat, akan dilakukan pembuatan biopori di 20 kecamatan," jelasnya.

Ia juga membeberkan guna mendukung operasional di lapangan, BPBD telah menyiapkan berbagai sarana prasarana untuk pengungsian jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Kita siapkan tenda pengungsian besar berukuran 6x12 meter yang mampu menampung hingga 100 orang, perahu karet, dan dapur umum," bebernya.

3. Imbau warga jangan buang sampah sembarangan

ilustrasi sampah berserakan (unsplash.com/Maryia Zmushko)

Memasuki musim hujan, Sarkoni mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat drainase.

"BPBD juga rutin membersihkan aliran sungai dan drainase untuk memastikan aliran air tetap lancar dan mengurangi risiko banjir," tegasnya.

Ia menambahkan, tugas mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD, tetapi juga masyarakat. "Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif dengan melaporkan kenaikan debit air di wilayahnya dan menjaga kebersihan lingkungan," imbuhnya.

Untuk memastikan kesiapan, BPBD Bandar Lampung memiliki posko pengaduan dan bus dalops yang berfungsi menampung laporan masyarakat. “Kami selalu siap siaga 24 jam sesuai arahan Wali Kota untuk mengantisipasi dan mengevakuasi apabila terjadi bencana,” tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us